Rabu, 25 Januari 2017

TUGAS ARTIKEL POLITIK ETIS



POLITIK ETIS
Politik etis sebagai sebuah politik balas budi atau politik kehormanata, namun juga tak lepas dari intirk-intrik politik dan tujuan di dalamnya, hal yang awalnya balas budi atau politik kehormatan ternyata tidak sejalan dengan apa yang di buat pada tujuan awal politik tersebut. Terbukti dengan masih adanya suatu keinginan dan kepentingan implisit dalam realisasinya, sebagai contoh adalah emigrasi (transmigrasi) yang di buat sebagai pemerataan penduduk Jawa dan Madura untuk di pindahkan ke daerah Sumatra Utara dan Selatan ternyata masih ada keinginan untuk mencari keuntungan besar dari kebijakan tersebut seperti di bukanya perkebunan-perkebunan baru yang membutuhkan banyak tenaga kerja untuk mengelolanya dan pengurangan jumlah kemiskinan di Jawa dan Madura, ini adalah sebagai contoh dari realisasi politk etis tersebut.
Munculnya golongan terdidik dan terpelajar di kemudian hari menjadi ancaman bagi pemerintahan Belanda, lahirnya Budi Utomo, Sarikat Islam hingga penbentukan Volkskraad adalah respon dari stimulus yang diberikan oleh poltik etis ini dengan memajukan pendidikan (Edukasi). Selain juga dua ranah lain yang di perbaharui yaitu pengairan dan infrastruktur (Irigasi) dan transmigrasi (Emigrasi).
Hal yang begitu menarik ketika membahas masalah politik etis ini mengingat dampak dikemudian hari bagi bangsa Indonesia, terutama dalam bidang kesejahteraan dan pendidikan dimana pembahasan mengenai perkembangan masalah pendidikan akan dibahas dalam bab tersendiri dalam makalah ini. Namun titik tolaknya tetap di mulai dari era politik konservatif (1800-1848), kemudian berlanjut ke pada era culturstelsel (1830-1870), kemudian ke era politik liberal (1850-1870) dan masuk pada era transisi dari politik liberal masuk ke politik etis (1870-1900) dan terakhir adalah masa dimana politik etis itu berlangsung kurang lebih 1900



ETHICAL POLITICS

Politics as a political ethical or political reciprocation honor, but also inseparable from political intrigue and purpose in it , the first thing reciprocation or political honor was not in line with what made ​​the original purpose of the policy . Proved by the existence of an implicit desire and interest in its realization , for example, is emigration ( transmigration ) that created the population distribution of Java and Madura to move to the area in the North and South Sumatra that there is still a desire to seek the great advantage of such policies in it open new plantations which require a lot of manpower to manage and poverty reduction in the number of Java and Madura , it is as an example of the realization of the political ethical .
The emergence of educated and well-educated group later became a threat to the Dutch government , the birth of Budi Utomo , Islamic Sarikat to Volkskraadformation is the response of the stimulus provided by the ethical affiliated with advancing education ( Education ) . As well as two other domains that are updated irrigation and infrastructure ( Irrigation ) and transmigration ( Emigration ) .
It is so interesting when discussing this issue given the ethical political impact the future for Indonesia , especially in the field of education where the welfare and development of the discussion of educational issues will be discussed in a separate chapter in this paper . But the starting point fixed at the start of the era of conservative politics (1800-1848) , then continued to the culturstelsel era (1830-1870) , then to the liberal political era (1850-1870) and enter the era of liberal political transition go into the ethical politics (1870-1900) and the last is the period in which the political ethical lasted approximately 1900 .


Tidak ada komentar:

Posting Komentar