KATA PENGANTAR
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
Puji dan syukur kita
panjatkan kehadirat Allah SWT. karena atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Makalah ini
berjudul “Akhlak
dan Kerukunan Umat Beragama”. Makalah
ini disusun agar dapat bermanfaat sebagai media sumber informasi dan
pengetahuan.
Ucapan terima kasih kepada Dosen Mata
Kuliah Pendidikan Agama Islam, teman-teman dan semua pihak yang
telah terlibat dan memberikan bantuan dalam bentuk moril maupun
materil dalam proses penyusunan makalah ini, sehingga dapat selesai
tepat pada waktunya.
Penyusun menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik
dan saran yang bersifat konstruktif sangat dibutuhkan.Semoga makalah ini dapat
bermanfaat dan berguna serta bisa digunakan sebagaimana mestinya.
Penulis
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................
KATA PENGANTAR.........................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................
A. LATAR
BELAKANG..................................................................
B. RUMUSAN
MASALAH.............................................................
C. TUJUAN.......................................................................................
D. MANFAAT...................................................................................
BAB II PEMBAHASAN......................................................................
A. AKHLAK.....................................................................................
1. Pengertian
Akhlak.....................................................................
2. Hubungan
antara Akhlak,Etika dan Moral................................
3. Macam-macam
Akhlak..............................................................
B. KERJASAMA
DAN KERUKUNAN UMAT BERAGAMA....
1. Hubungan
Intern Umat Islam....................................................
2. Hubungan
antar Umat Beragama..............................................
BAB III PENUTUP..............................................................................
A.SIMPULAN...................................................................................
B.SARAN..........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Ajaran akhlak dalam islam bersumber dari wahyu
Illahi yang termasuk dalam Al-quran dan Sunnah.Dalam keseluruhan ajaran islam
,akhlak menempati kedudukan yang sangat istimewa dan sangat penting.Akhlak
dalam islam bukanlah moral yang harus disesuaikan dengan suatu kondisi dan
situasi,tetapi akhlak yang benar-benar memiliki nilai yang mutlak,nilai-nilai
yang baik dan buruk,terpuji dan tercela berlaku kapan saja,dimana saja dalam
kehidupan tidak dibatasi oleh ruang dan waktu.
Agama juga sebagai sesuatu
yang mendasari kehidupan seseorang seringkali menjadi kendala dalam berhubungan
antar masyarakat yang berlainan agama,sehingga terjadi konflik antara pengikut
suatu agama dengan agama lainnya.Oleh sebab itu,agalma islam memberikan tuntunan
dalam pergaulan intern umat islam sendiri dan antar umat beragama lainnya.
B.RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini
diantaranya:
1.
Bagaimana
pengertian Akhlak?
2.
Bagaimana
hubungan antara Akhlak,Etika dan Moral?
3.
Apa saja macam-macam
Akhlak?
4.
Bagaimana
hubungan intern umat islam itu sendiri
dan antar umat beragama lainnya?
C.TUJUAN
Tujuan dari penulisan makalah ini diantaranya:
1.
Untuk
mendeskripsikan pengartian Akhlak
2.
Untuk
menjelaskan hubungan antara Akhlak,Etika dan Moral
3.
Untuk
mengetahui tentang macam-macam akhlak
4.
Untuk
memahami tentang hubungan antar umat beragama
D.MANFAAT
Adapun manfaat dalam penulisan makalah ini
diantaranya:
1.
Menambah
wawasan dan sebagai bahan bacaan
2.
Memenuhi
tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam
BAB II
PEMBAHASAN
A.AKHLAK
1.Pengertian
Akhlak
Akhlak menurut bahasa berarti tingkah laku,perangai atau tabiat sedangkan menurut istilah akhlak
adalah pengetahuan yang menjelaskan tentang baik dan buruk,mengatur pergaulan
manusia,dan menentukan tujuan akhir dari usaha dan pekerjaannya.
Akhlak pada dasarnya melekat dalam diri seseorang bersatu dengan perilaku dan
perbuatan.Jika perilaku yang melekat itu buruk maka disebut akhlak yang buruk
atau akhlakul mazmumah.Sebaliknya kalau perilaku yang melekat itu baik maka
disebut akhlak itu baik atau akhlakul mahmudah.
Akhlak merupakan perilaku yang tampak dengan
jelas,baik dalam kata-kata maupun perbuatan yang dimotivasi oleh dorongan
karena Allah.
2.Hubungan antara Akhlak ,Etika dan
Moral
Etika berasal dari bahasa Yunani “ethes”,artinya
adat kebiasaan.Menurut istilah Etika adalah ilmu yang meyelidiki baik dan buruk
dengan memperhatikan perbuatan manusia sejauh yang diketahui oleh akal
pikiran.Persamaan antara akhlak dengan etika adalah keduanya membahas masalah
baik dan buruk tingkah laku manusia.Perbedaannya kalau etika bertitik tolak
dari pikiran manusia ,sedangkan akhlak
berdasarkan ajaran Allah dan Rasul-Nya.
Moral berasal dari kata
“mores” yang bearti adat kebiasaan.Menurut istilah moral adalah tindakan manusia yang sesuai dengan ide-ide
umum (masyarakat) yang baik dan wajar.Moral dan etika memiliki kesamaan dalam
hal baik dan buruk.Bedanya etika bersifat teoritis,sedangkan moral bersifat
praktis.Menurut filsafat etika memandang perbuatan manusia secara
universal(umum),sedangkan moral memandangnya secara lokal.
3.Macam-macam Akhlak
a.Akhlak
Terhadap Allah
Akhlak yang baik kepada Allah berucap dan
bertingkah laku yang terpuji terhadap Allah SWT.baik melalui ibadah langsung
kepada Allah.Berakhlak yang baik antara lain melalui:
a.Beriman,
yaitu meyakini wujud dan keesaan Allah serta meyakini apa yang
difirmankan-Nya,seperti iman kepada malaikat,kitab-kitab,rasul-rasul,hari
kiamat dan qadha dan qadar.
b.Taat,
yaitu patuh kepada segala perintah-Nya dan menjauhkan segala
larangan-Nya.
c.Ikhlas,
yaitu melaksanakan perintah Allah dengan pasrah dan mengharapakan
sesuatu ,kecuali keridaan Allah.
d.Khusyuk,
yaitu melaksanakan perintah dengan sungguh-sungguh.
e.Husnudzan,
yaitu berbaik sangka kepada Allah .
f.Tawakal,
yaitu mempercayakan diri kepada Allah dalam melaksanakan suatu kegiatan
atau rencana.
g.Syukur,
yaitu mengungkapkan rasa syukur kepada Allah atas nikmat yang telah
diberikan-Nya.
h.Bertasbih,
yaitu mensucikan Allah dengan ucapan,yaitu memperbanyak mmengucapkan Subhanallah serta menjauhkan perilaku
yang dapat mengotori nama Allah Yang Maha Suci.
i.Istighfar,
yaitu meminta ampun kepada Allah atas segala dosa yang pernah dibuat
dengan mengucapakan “Astagfirullahaladzim”(aku
memohon ampunan kepada Allah Yang Maha Agung).
j.Takbir,
yaitu mengagungkan Allah dengan membaca Allahu Akbar(Allah Maha Besar).
k.Do’a,
yaitu meminta kepada Allah apa saja yang diinginkan dengan cara yang
baik sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah.
b.Akhlak
Terhadap Manusia
1)Akhlak
Terhadap Diri Sendiri
a)Setia (al-Amanah),yaitu sikap pribadi setia,tulus hati,dan jujur
dalam melaksanakan sesuatu yang dipercayakan kepadanya,baik berupa
harta,rahasia,kewajiban,atau kepercayaan lainnya.
Allah berfirman:
إِنَّ ٱللَّهَ
يَأْمُرُكُمْ أَن تُؤَدُّوا۟ ٱلْأَمَٰنَٰتِ إِلَىٰٓ أَهْلِهَا٠٠٠٠
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menunaikan amanah kepada
yang berhak”. (QS.An-Nisa,4:58).
Kebalikan dari akhlak ini atau akhlak mazmumah adalah khianat,yaitu
menyalahi kepercayaan dan kejujuran.
b)Benar (as-Shidqatu),yaitu berlaku benar dan jujur baik dalam perkataan
maupun perbuatan.
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ(١١٩)
“Hai
orang-orang yang beriman berbaktilah kepada Allah dan masuklah kepada golongan
orang-orang yang benar”. (QS.At-Taubah,9:119).
Kebalikan dari benar adalah dusta,yaitu menyalahi kenyataan yang
sebenarnya.
c)Adil (al-‘adlu),yaitu menempatkan sesuatu pada tempatnya.Adil
terdiri atas adil perseorangan,yaitu tindakan memberikan hak kepada yang
mempunyai hak tanpa menguranginya.Adil dari segi hukum atau masyarakat adalah
memutuskan suatu perkara sesuai dengan hukum,tanpa memandang latar
belakang.Pemerintah yang adil adalah yang mengusahakan rakyatnya
sejahtera.Firman Allah:
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ ۖ وَلَا
يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَىٰ أَلَّا تَعْدِلُوا ۚ اعْدِلُوا هُوَ
أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا
تَعْمَلُونَ(٨)
“Hai
orang-orang yang beriman,hendaklah kamu berdiri lurus karena Allah menjadi
saksi atas keadilan.Janganlah kebencian kepada suatu kaum menyebabkan kamu
tidak menjalankan keadilan.Berlaku adillah,karena adil itu lebih dekat kepada
takwa.Dan patuhlah kepada Allah,sesungguhnya Allah itu tahu betul apa-apa yang
kamu kerjakan”. (QS.Al-Maidah,5:8).
Kebalikan dari sifat adil adalah zalim,yaitu menetapkan suatu keputusan
hukum secara berat sebelah atau tidak seimbang,merugikan pihak lain,memutar
balikan fakta,atau mengambil hak orang lain secara melampaui batas,sehingga
orang lain teraniaya.
d)Memelihara kesucian diri
(al-lfafah),yaitu menjaga dan
memelihara kesucian dan kehormatan diri dari tindakan tercela,fitnah dan
perbuatan yang dapat mengotori dirinya.Firman Allah:
(٩)قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا
“Berbahagialah orang yang membersihkan
jiwanya”.
(QS.Asy-Syamsu,91:9).
Akhlak mazmumah dari ifafah adalah budak nafsu,yaitu mengikuti keinginan
hawa nafsu dan emosinya.
e)Malu (al-Haya),yaitu malu terhadap Allah dan diri sendiri dari
perbuatan melanggar perintah Allah.
اَلْـحَيَاءُ لاَ يَأْتِيْ إِلاَّ بِخَيْـرمتفق عليه
“Malu itu tidak membuahkan kecuali kebaikan”.
(HR.Mutafaq
alaih).
f)Keberanian (as-Syajaah),yaitu
sikap mental yang menguasai hawa nafsu dan berbuat menurut semestinya.Sabda
Rasul:
“Bukanlah yang dinamakan
pemberani orang yang kuat bergulat,sesungguhnya pemberani itu ialah orang yang
sanggup menguasai hawa nafsunya dikala marah”.(HR.Mutafaq ‘alaih).
Akhlak mazmumah
dari keberanian adalah penakut,tidak mau berisiko dan pengecut.
g)Kekuatan (al-Quwwah),
yaitu terdiri atas kekuatan fisik,jiwa atau semangat dan pikiran atau
kecerdasan.Kekuatan fisik dipelihara melalui makanan dan pemeliharaan kesehatan
dan kebugaran sehingga tidak mudah kena penyakit.Kekuatan jiwa adalah
ketangguhan menerima,tidak mudah lemah atau putus asa.Kekuatan pikiran adalah
kesiapan dan semangat mencari dan mengembangkan pikiran dan mencari pengetahuan
atau ketrampilan.
Kebalikan dari
kekuatan adalah kelemahan baik fsik,jiwa,semangat,pikiran atau kecerdasan.
h)Kesabaran (as-Shabru),yaitu
terdiri atas kesabaran ketika ditimpa musibah dan kesabaran dalam mengerjakan
sesuatu.
Kebalikan dari
sabar adalah putus asa dan kemalasan.
i)Kasih sayang(ar-Rahman),yaitu
sifat mengasihi terhadap diri sendiri,orang lain dan sesama makhluk.Sifat kasih
sayang melahirkan sikap pemurah,tolong-menolong,pemaaf,damai persaudaraan dan
silaturahmi.
Kebalikan dari
Kasih sayang adalah kebencian,egoism,individualism,dendam dan adu domba.
j)Hemat (al-Istiqshad),yaitu
sikap hemat yang meliputi hemat terhadap harta,hemat tenaga,dan hemat
waktu.Firman Allah:
وَالَّذِينَ إِذَا
أَنْفَقُوا لَمْ يُسْرِفُوا وَلَمْ يَقْتُرُوا وَكَانَ بَيْنَ ذَٰلِكَ قَوَامًا(٦٧)
“Dan mereka itu apabila membelanjakan hartanya,tidak melampaui
batas dan tidak pula bersifat kikir,tetapi mengambil jalan tengah diantara
keduanya”. (QS.Al-Furqan,25:67).
Kebalikan dari hemat adalah boros,baik dalam kaitan uang,waktu dan tenaga.
2)Akhlak terhadap Keluarga
a.Akhlak
terhadap Orang Tua
Orang tua menjadi sebab adanya anak-anak,karena
itu akhlak terhadap orang tua sangat ditekankan oleh ajaran
islam.Prinsip-prinsip dalam melaksanakan akhlak mahmudah terhadap orang tua
adalah:
a) Patuh,yaitu mentaati perintah orang tua,kecuali
perintah itu bertentangan dengan perintah Allah.
b) Ihsan,yaitu berbuat baik kepada mereka sepanjang
hidupnya.
c) Lemah lembut dalam perkataan maupun tindakan
d) Merendahkan diri dihadapannya
e) Berterima kasih
f) Berdo’a untuk mereka atau meminta do’a kepada
mereka.
b.Akhlak
terhadap Suami-Istri
Suami-istri merupakan ikatan yang menghubungkan
kasih sayang laki-laki dan perempuan.Dalam keluarga hubungan itu melahirkan
komunikasi,baik dengan kata-kata maupun perilaku.Jika komunikasi itu didasari
kasih sayang yang tulus,maka akan lahir hubungan yang harmonis.
c.Akhlak
terhadap Anak
Akhlak terhadap anak adalah memberinya perhatian
dan kasih sayang yang sangat dibutuhkan anak.Merawat,mengasuh,membimbing,dan
mengarahkan anak merupakan bagian yang sangat penting dalam mengembangkan
akhlak yang baik.
d.Akhlak
terhadap Tetangga
Akhlak terhadap tetangga merupakan perilaku yang
terpuji.Tetangga merupakan orang yang paling dekat secara sosial,karena itu
menjadi prioritas untuk diperlakukan secara baik,sehingga dapat terjalin
hubungan yang harmonis dalam bentuk tolong menolong dan sebagainya.
c.Akhlak
terhadap Lingkungan
Seorang muslim memandang alam sebagai milik Allah
yang wajib disyukuri dengan cara mengelolanya dengan baik agar bermanfaat bagi
manusia dan bagi alam itu sendiri.Pemanfaatan alam dan lingkungan hidup bagi
kepentingan manusia hendaknya disertai sikap tanggung jawab untuk menjaganya
agar tetap utuh dan lestari.
Berakhlak terhadap lingkungan alam adalah
menyikapinya dengan cara memelihara kelangsungan hidup dan kelestariannya.
B.KERJASAMA DAN KERUKUNAN UMAT BERAGAMA
1.Hubungan Intern Umat Islam
Agama islam menekankan hubungan sesama muslim
berdasarkan kesamaan iman yang pada kenyataannya jauh lebih kuat daripada hubungan
darah dan etnik.Bagamanapun,iman merupakan dasar keyakinan yang berpengaruh
terhadap seluruh perilaku seorang muslim.Hubungan secara muslim digambarkan
sebagai sesuatu yang tak terpisahkan,seperti halnya anggota tubuh yang saling
berhubungan satu dengan yang lainnya,sebagaimana sabda Rasulullah dalam
hadisnya:
“Seorang mukmin dengan mukmin yang lain bagaikan
satu tubuh ,apabila salah satu anggota
tubuh itu terluka,maka seluruh tubuh akan merasakan demamnya.” (HR.Muslim
dan Ahmad).
Ukhuwah atau persaudaraan lahir karena adanya persamaan-persamaan,semakin
banyak persamaan semakin kuat persaudaraan itu.Ukhwah Islamiyah didasarkan pada
hal-hal yang paling mendasar dalam hidup,yaitu persamaan aqidah.Persamaan
aqidah melahirkan adanya perhatian dan keakraban sehingga derita yang dialami
satu pihak dirasakan oleh pihak yang lain.Allah berfirman:
إِنَّمَا
الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ٠٠٠٠
“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu
bersaudara...”.
(QS.Al-Hujarat,49:10).
SabdaRasulullah:
“Tidak beriman seseorang diantara kamu sehingga ia
mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri”.
(HR.Bukhari dari
Anas).
Kasih sayang dalam ukhuwah
Islamiyah akan membentuk hubungan yang akrab,saling mengasihi,dan saling
memberikan perhatian.Dengan demikian,umat islam akan membentuk suatu kelompok
masyarakat yang penuh dengan kasih sayang atau masyarakat “marhamah”.
Perbedaan yang biasa muncul dikalangan umat islam dalam
pemahaman keislaman yang fiqhiyah atau furu’ bukan persoalan-persoalan
mendasar atau pokok(aqidah).
Perbedaan pemahaman adalah sesuatu yang wajar dan
manusiawi.Allah menciptakan manusia dalam keadaan berbeda,baik latar belakang
keturunan,kemampuan,maupun harapan dan keinginan.
Dalam memantapkan Ukhuwah Islamiyah berkaitan dengan
perbedaan pemahaman dan pengalaman ajaran agama,para ulama menetapkan tiga
konsep,yaitu:
a.Konsep Tanawwu al ibadah (Keragaman cara beribadah).
Konsep ini mengakui adanya keragaman yang dipraktikkan Nabi
Saw. Dalam bidang pengalaman agama.Hal ini,mengantarkan pada pengakuan akan
kebenaran semua praktik keagamaan,selama merujuk kepada Rasulullah Saw.
b.Konsep
al mukhtiu fi al ijtihadi lahu ajrun (Kesalahan dalam berijtihad mendapat
ganjaran).
Konsep ini berarti,bahwa sesama seseorang mengikuti
pendapat seorang ulama,ia tidak akan berdosa,bahkan tetap diberi
ganjaran,walaupun hasil ijtihad yang diamalkannya itu keliru.
c.Konsep la hukma lillahi qabla ijihad al raujtahid
(Allah belum menetapkan suatu hukum sebelum upaya ijtihad dilakukan seorang
mujtahid).
Konsep ini dapat kita pahami bahwa pada persoalan hukum
yang belum ditetapkan secara pasti,baik dalam Al-Quran maupun sunah Rasul,
Allah belum menetapkan hukumnya.Oleh karena itu,umat islam khususnya para
mujtahid dituntut untuk menetapkan hukum melalui ijtihad .Hasil ijtihad
merupakan hukum Allah bagi masing-masing mujtahid,walaupun hasilnya
berbeda-beda.
2.Hubungan
antar Umat Beragama
Agama
islam diturunkan untuk manusia dengan segala keberagamannya.Ajaran islam tidak
melarang umatnya untuk berhubungan dengan umat beragama lain.
Islam
mengajarkan umatnya untuk senantiasa berpihak pada kebenaran dan keadilan
terhadap siapa saja,termasuk orang-orang non-muslim.
Dalam
masyarakat sekarang ini hubungan antar para pemeluk agama yang berbeda-beda
tidak bisa dihindarkan,baik dalam bidang sosial,ekonomi,politik maupun
budaya.Bagi umat islam hubungan ini tidak menjadi halangan,sepanjang berkaitan
dengan masalah social kemanusiaan atau muamalah.
Dalam
hubungan dengan umat beragama lain hendaknya seorang muslim tetap menjaga
keyakinan (aqidah)nya,yaitu meyakini bahwa agama islamlah yang diRidhai Allah
dan berusaha menyucikan aqidahnya.Hal ini berarti bahwa hubungannya dengan
pihak lain tidak sampai membenarkan keyakinan mereka atau saling tukar
keyakinan,tetapi tetap menghormati dan menghargai keyakinan masing-masing.
Penghormatan
terhadap orang lain yang berbeda agama merupakan wujud kasih sayang seorang
muslim terhadap sesame manusia.Kasih sayang merupakan prnsip dasar ajaran agama
islam yang mendorong umatnya agar terus mengembangkan dan menebarkan rahmat
kepada seluruh makhluk.
Dengan
demikian,dalam hubungan umat islam dengan umat beragama lain,Alquran
mengajarkan prinsip-prinsip toleransi sebagai rujukan.Prinsip-prinsip tersebut
adalah:
1)Dilarang melakukan pemaksaan dalam beragama
baik secara halus apalagi kasar.Prinsip ini didasarkan kepada firman Allah:
لَا إِكْرَاهَ فِي
الدِّينِ ۖ قَدْ تَبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ ۚ۰۰۰۰
“Tidak ada paksaan dalam (memeluk sesuatu) agama karena telah
jelas mana yang benar dan mana yang salah”. (Al-Baqarah,2:256).
2)Manusia berhak memilih,memeluk agama ,dan
beribadat menurut keyakinannya.Hal ini berdasarkan firman Allah:
وَقُلِ الْحَقُّ
مِنْ رَبِّكُمْ ۖ فَمَنْ شَاءَ فَلْيُؤْمِنْ وَمَنْ شَاءَ فَلْيَكْفُرْ۰۰۰۰
“Katakanlah hai Muhammad bahwa telah datang kebenaran dari
Tuhanmu,oleh karena itu barangsiapa yang mau berimanlah barangsiapa yang tidak
mau ,biarlah”. (QS.Al-Kahfi,18:29).
3)Tidak berguna memaksa seseorang agar menjadi
seorang muslim.Firman Allah:
إِنَّا هَدَيْنَاهُ
السَّبِيلَ إِمَّا شَاكِرًا وَإِمَّا كَفُورًا(۳)
“Sesungguhnya kami telah memberi
petunjuk kepada seseorang (untuk) mengikuti jalan (yang lurus).Adakalanya ia
(orang itu) bersyukur,adakalanya ia menolak jalan yang lurus itu”.
(QS.Al-Insan,76:3).
وَلَوْ شَاءَ
رَبُّكَ لَآمَنَ مَنْ فِي الْأَرْضِ كُلُّهُمْ جَمِيعًا ۚ أَفَأَنْتَ تُكْرِهُ
النَّاسَ حَتَّىٰ يَكُونُوا مُؤْمِنِينَ(٩٩)
“Dan apabila Tuhanmu
menghendaki,orang yang ada di muka bumi ini akan beriman seluruhnya.Apakah
engkau hendak memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman”. (QS.Yunus,10:99).
4)Allah tidak melarang
hidup bermasyarakat dengan orang yang tidak sepaham atau tidak seagama, selama
tidak memusuhi Islam.Firman Allah:
لَا يَنْهَاكُمُ
اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ لَمْ يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُمْ
مِنْ دِيَارِكُمْ أَنْ تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوا إِلَيْهِمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ
يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ(٨)
“Tuhan tidak melarang kamu berbuat kebaikan dan bersikap
jujur terhadap orang-orang yang tidak memerangi kamu karena agama dan tidak
mengusir kamu dari kampungmu.Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang
jujur”. (QS.Al-Mumtahanah,60:8).
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Akhlak menurut bahasa berarti tingkah laku,perangai atau tabiat sedangkan menurut istilah akhlak
adalah pengetahuan yang menjelaskan tentang baik dan buruk,mengatur pergaulan
manusia,dan menentukan tujuan akhir dari usaha dan pekerjaannya.
Akhlak dibagi menjadi dua yaitu akhlakul Karimah dan
akhlakul mazmumah.Akhlakul karimah yaitu akhlak yang terpuji ,akhlak yang lahir
dari sifat-sifat yang sesuai dengan ajaran islam.Akhlakul mazmumah yaitu akhlak
yang tercela,akhlak yang lahir dari sifat-sifat yang tidak sesuai dengan ajaran
islam.Jadi akhlak itu sudah melekat dalam diri seseorang yang bersatu dengan
perbuatan.
Dalam ajaran islam,agama islam tidak melarang untuk
bersikap rukun antar umat yang berbeda agama.Tuhan menganjurkan kepada umatnya
untuk berbuat kebaikan dan bersikap jujur terhadap umat yang berbeda agama
selagi mereka tidak memerangi dan menggangu kamu.
B.SARAN
Dengan ditulisnya makalah yang menjelaskan tentang Akhlak
dan
Kerukunan Umat Beragama ,semoga kita semua bisa
benar-benar memahami tentang apa yang seharusnya kita lakukan dalam melakukan
perbuatan dan perilaku yang sesuai dengan ajaran agamanya.Misal,dalam ajaran
islam seorang umat islam pun boleh rukun dengan umat yang berbeda agama,untuk
itu umat islam tidak akan menghindar antar umat beragama lain bi saling
menjalin tali persaudaraan.
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
DAFTAR
PUSTAKA
Setia
Budiyanti.2013.Pendidikan Agama Islam.Cakrawala:Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar