Rabu, 25 Januari 2017

MAKALAH AKHLAK DAN KERUKUNAN UMAT BERAGAMA



KATA PENGANTAR
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Makalah ini berjudul “Akhlak dan Kerukunan Umat Beragama”. Makalah ini disusun agar dapat bermanfaat sebagai media sumber informasi dan pengetahuan.
Ucapan terima kasih kepada Dosen Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam, teman-teman dan semua pihak yang telah terlibat dan memberikan bantuan dalam bentuk moril maupun materil dalam proses penyusunan makalah ini, sehingga dapat selesai tepat pada waktunya.
Penyusun menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran yang bersifat konstruktif sangat dibutuhkan.Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna serta bisa digunakan sebagaimana mestinya.


                                                                           

                                                                            Cirebon,   November 2013


           
                 Penulis


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................
KATA PENGANTAR.........................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................
A. LATAR BELAKANG..................................................................
B. RUMUSAN MASALAH.............................................................
C. TUJUAN.......................................................................................
D. MANFAAT...................................................................................
BAB II PEMBAHASAN......................................................................
A. AKHLAK.....................................................................................
1. Pengertian Akhlak.....................................................................
2. Hubungan antara Akhlak,Etika dan Moral................................
3. Macam-macam Akhlak..............................................................
B. KERJASAMA DAN KERUKUNAN UMAT BERAGAMA....
1. Hubungan Intern Umat Islam....................................................
2. Hubungan antar Umat Beragama..............................................
BAB III PENUTUP..............................................................................
A.SIMPULAN...................................................................................
B.SARAN..........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................



BAB I
PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG
Ajaran akhlak dalam islam bersumber dari wahyu Illahi yang termasuk dalam Al-quran dan Sunnah.Dalam keseluruhan ajaran islam ,akhlak menempati kedudukan yang sangat istimewa dan sangat penting.Akhlak dalam islam bukanlah moral yang harus disesuaikan dengan suatu kondisi dan situasi,tetapi akhlak yang benar-benar memiliki nilai yang mutlak,nilai-nilai yang baik dan buruk,terpuji dan tercela berlaku kapan saja,dimana saja dalam kehidupan tidak dibatasi oleh ruang dan waktu.
            Agama juga sebagai sesuatu yang mendasari kehidupan seseorang seringkali menjadi kendala dalam berhubungan antar masyarakat yang berlainan agama,sehingga terjadi konflik antara pengikut suatu agama dengan agama lainnya.Oleh sebab itu,agalma islam memberikan tuntunan dalam pergaulan intern umat islam sendiri dan antar umat beragama lainnya.

B.RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini diantaranya:
1.      Bagaimana pengertian Akhlak?
2.      Bagaimana hubungan antara Akhlak,Etika dan Moral?
3.      Apa saja macam-macam Akhlak?
4.      Bagaimana hubungan intern  umat islam itu sendiri dan antar umat beragama lainnya?

C.TUJUAN
            Tujuan dari penulisan makalah ini diantaranya:
1.      Untuk mendeskripsikan pengartian Akhlak
2.      Untuk menjelaskan hubungan antara Akhlak,Etika dan Moral
3.      Untuk mengetahui tentang macam-macam akhlak
4.      Untuk memahami tentang hubungan antar umat beragama

D.MANFAAT
            Adapun manfaat dalam penulisan makalah ini diantaranya:
1.      Menambah wawasan dan sebagai bahan bacaan
2.      Memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam






 





















BAB II
PEMBAHASAN

A.AKHLAK

1.Pengertian Akhlak
Akhlak menurut bahasa berarti tingkah  laku,perangai atau  tabiat sedangkan menurut istilah akhlak adalah pengetahuan yang menjelaskan tentang baik dan buruk,mengatur pergaulan manusia,dan menentukan tujuan akhir dari usaha dan pekerjaannya.
Akhlak pada dasarnya melekat dalam  diri seseorang bersatu dengan perilaku dan perbuatan.Jika perilaku yang melekat itu buruk maka disebut akhlak yang buruk atau akhlakul mazmumah.Sebaliknya kalau perilaku yang melekat itu baik maka disebut akhlak itu baik atau akhlakul mahmudah.
Akhlak merupakan perilaku yang tampak dengan jelas,baik dalam kata-kata maupun perbuatan yang dimotivasi oleh dorongan karena Allah.

2.Hubungan antara Akhlak ,Etika dan Moral
Etika berasal dari bahasa Yunani “ethes”,artinya adat kebiasaan.Menurut istilah Etika adalah ilmu yang meyelidiki baik dan buruk dengan memperhatikan perbuatan manusia sejauh yang diketahui oleh akal pikiran.Persamaan antara akhlak dengan etika adalah keduanya membahas masalah baik dan buruk tingkah laku manusia.Perbedaannya kalau etika bertitik tolak dari pikiran manusia ,sedangkan  akhlak berdasarkan ajaran Allah dan Rasul-Nya.
            Moral berasal dari kata “mores” yang bearti adat kebiasaan.Menurut istilah moral adalah  tindakan manusia yang sesuai dengan ide-ide umum (masyarakat) yang baik dan wajar.Moral dan etika memiliki kesamaan dalam hal baik dan buruk.Bedanya etika bersifat teoritis,sedangkan moral bersifat praktis.Menurut filsafat etika memandang perbuatan manusia secara universal(umum),sedangkan moral memandangnya secara lokal.


3.Macam-macam Akhlak

a.Akhlak Terhadap Allah
Akhlak yang baik kepada Allah berucap dan bertingkah laku yang terpuji terhadap Allah SWT.baik melalui ibadah langsung kepada Allah.Berakhlak yang baik antara lain melalui:

a.Beriman, yaitu meyakini wujud dan keesaan Allah serta meyakini apa yang difirmankan-Nya,seperti iman kepada malaikat,kitab-kitab,rasul-rasul,hari kiamat dan qadha dan qadar.

b.Taat, yaitu patuh kepada segala perintah-Nya dan menjauhkan segala larangan-Nya.

c.Ikhlas, yaitu melaksanakan perintah Allah dengan pasrah dan mengharapakan sesuatu ,kecuali keridaan Allah.

d.Khusyuk, yaitu melaksanakan perintah dengan sungguh-sungguh.

e.Husnudzan, yaitu berbaik sangka kepada Allah .

f.Tawakal, yaitu mempercayakan diri kepada Allah dalam melaksanakan suatu kegiatan atau rencana.

g.Syukur, yaitu mengungkapkan rasa syukur kepada Allah atas nikmat yang telah diberikan-Nya.

h.Bertasbih, yaitu mensucikan Allah dengan ucapan,yaitu memperbanyak mmengucapkan Subhanallah serta menjauhkan perilaku yang dapat mengotori nama Allah Yang Maha Suci.
i.Istighfar, yaitu meminta ampun kepada Allah atas segala dosa yang pernah dibuat dengan mengucapakan “Astagfirullahaladzim”(aku memohon ampunan kepada Allah Yang Maha Agung).

j.Takbir, yaitu mengagungkan Allah dengan membaca Allahu Akbar(Allah Maha Besar).

k.Do’a, yaitu meminta kepada Allah apa saja yang diinginkan dengan cara yang baik sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah.

b.Akhlak Terhadap Manusia

1)Akhlak Terhadap Diri Sendiri

a)Setia (al-Amanah),yaitu sikap pribadi setia,tulus hati,dan jujur dalam melaksanakan sesuatu yang dipercayakan kepadanya,baik berupa harta,rahasia,kewajiban,atau kepercayaan lainnya.
            Allah berfirman:

إِنَّ ٱللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَن تُؤَدُّوا۟ ٱلْأَمَٰنَٰتِ إِلَىٰٓ أَهْلِهَا٠٠٠٠
“Sesungguhnya  Allah menyuruh kamu menunaikan amanah kepada yang berhak”.  (QS.An-Nisa,4:58).
Kebalikan dari akhlak ini atau akhlak mazmumah adalah khianat,yaitu menyalahi kepercayaan dan kejujuran.

b)Benar (as-Shidqatu),yaitu berlaku benar dan jujur baik dalam perkataan maupun perbuatan.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ(١١٩)
“Hai orang-orang yang beriman berbaktilah kepada Allah dan masuklah kepada golongan orang-orang yang benar”.  (QS.At-Taubah,9:119).
Kebalikan dari benar adalah dusta,yaitu menyalahi kenyataan yang sebenarnya.

c)Adil (al-‘adlu),yaitu menempatkan sesuatu pada tempatnya.Adil terdiri atas adil perseorangan,yaitu tindakan memberikan hak kepada yang mempunyai hak tanpa menguranginya.Adil dari segi hukum atau masyarakat adalah memutuskan suatu perkara sesuai dengan hukum,tanpa memandang latar belakang.Pemerintah yang adil adalah yang mengusahakan rakyatnya sejahtera.Firman Allah:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ ۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَىٰ أَلَّا تَعْدِلُوا ۚ اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ(٨)
“Hai orang-orang yang beriman,hendaklah kamu berdiri lurus karena Allah menjadi saksi atas keadilan.Janganlah kebencian kepada suatu kaum menyebabkan kamu tidak menjalankan keadilan.Berlaku adillah,karena adil itu lebih dekat kepada takwa.Dan patuhlah kepada Allah,sesungguhnya Allah itu tahu betul apa-apa yang kamu kerjakan”.  (QS.Al-Maidah,5:8).
Kebalikan dari sifat adil adalah zalim,yaitu menetapkan suatu keputusan hukum secara berat sebelah atau tidak seimbang,merugikan pihak lain,memutar balikan fakta,atau mengambil hak orang lain secara melampaui batas,sehingga orang lain teraniaya.

d)Memelihara kesucian diri (al-lfafah),yaitu menjaga dan memelihara kesucian dan kehormatan diri dari tindakan tercela,fitnah dan perbuatan yang dapat mengotori dirinya.Firman Allah:
(٩)قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا
            “Berbahagialah orang yang membersihkan jiwanya”. 
(QS.Asy-Syamsu,91:9).
Akhlak mazmumah dari ifafah adalah budak nafsu,yaitu mengikuti keinginan hawa nafsu dan emosinya.

e)Malu (al-Haya),yaitu malu terhadap Allah dan diri sendiri dari perbuatan melanggar perintah Allah.
اَلْـحَيَاءُ لاَ يَأْتِيْ إِلاَّ بِخَيْـرمتفق عليه
            “Malu itu tidak membuahkan kecuali kebaikan”.
            (HR.Mutafaq alaih).

f)Keberanian (as-Syajaah),yaitu sikap mental yang menguasai hawa nafsu dan berbuat menurut semestinya.Sabda Rasul:
“Bukanlah yang dinamakan pemberani orang yang kuat bergulat,sesungguhnya pemberani itu ialah orang yang sanggup menguasai hawa nafsunya dikala marah”.(HR.Mutafaq ‘alaih).
Akhlak mazmumah dari keberanian adalah penakut,tidak mau berisiko dan pengecut.

g)Kekuatan (al-Quwwah), yaitu terdiri atas kekuatan fisik,jiwa atau semangat dan pikiran atau kecerdasan.Kekuatan fisik dipelihara melalui makanan dan pemeliharaan kesehatan dan kebugaran sehingga tidak mudah kena penyakit.Kekuatan jiwa adalah ketangguhan menerima,tidak mudah lemah atau putus asa.Kekuatan pikiran adalah kesiapan dan semangat mencari dan mengembangkan pikiran dan mencari pengetahuan atau ketrampilan.
Kebalikan dari kekuatan adalah kelemahan baik fsik,jiwa,semangat,pikiran atau kecerdasan.

h)Kesabaran (as-Shabru),yaitu terdiri atas kesabaran ketika ditimpa musibah dan kesabaran dalam mengerjakan sesuatu.
Kebalikan dari sabar adalah putus asa dan kemalasan.

i)Kasih sayang(ar-Rahman),yaitu sifat mengasihi terhadap diri sendiri,orang lain dan sesama makhluk.Sifat kasih sayang melahirkan sikap pemurah,tolong-menolong,pemaaf,damai persaudaraan dan silaturahmi.
Kebalikan dari Kasih sayang adalah kebencian,egoism,individualism,dendam dan adu domba.

j)Hemat (al-Istiqshad),yaitu sikap hemat yang meliputi hemat terhadap harta,hemat tenaga,dan hemat waktu.Firman Allah:
وَالَّذِينَ إِذَا أَنْفَقُوا لَمْ يُسْرِفُوا وَلَمْ يَقْتُرُوا وَكَانَ بَيْنَ ذَٰلِكَ قَوَامًا(٦٧)
“Dan mereka itu apabila membelanjakan hartanya,tidak melampaui batas dan tidak pula bersifat kikir,tetapi mengambil jalan tengah diantara keduanya”.  (QS.Al-Furqan,25:67).
Kebalikan dari hemat adalah boros,baik dalam kaitan uang,waktu dan tenaga.

2)Akhlak terhadap Keluarga

a.Akhlak terhadap Orang Tua
Orang tua menjadi sebab adanya anak-anak,karena itu akhlak terhadap orang tua sangat ditekankan oleh ajaran islam.Prinsip-prinsip dalam melaksanakan akhlak mahmudah terhadap orang tua adalah:
a)      Patuh,yaitu mentaati perintah orang tua,kecuali perintah itu bertentangan dengan perintah Allah.
b)      Ihsan,yaitu berbuat baik kepada mereka sepanjang hidupnya.
c)      Lemah lembut dalam perkataan maupun tindakan
d)     Merendahkan diri dihadapannya
e)      Berterima kasih
f)       Berdo’a untuk mereka atau meminta do’a kepada mereka.

b.Akhlak terhadap Suami-Istri
Suami-istri merupakan ikatan yang menghubungkan kasih sayang laki-laki dan perempuan.Dalam keluarga hubungan itu melahirkan komunikasi,baik dengan kata-kata maupun perilaku.Jika komunikasi itu didasari kasih sayang yang tulus,maka akan lahir hubungan yang harmonis.

c.Akhlak terhadap Anak
Akhlak terhadap anak adalah memberinya perhatian dan kasih sayang yang sangat dibutuhkan anak.Merawat,mengasuh,membimbing,dan mengarahkan anak merupakan bagian yang sangat penting dalam mengembangkan akhlak yang baik.

d.Akhlak terhadap Tetangga
Akhlak terhadap tetangga merupakan perilaku yang terpuji.Tetangga merupakan orang yang paling dekat secara sosial,karena itu menjadi prioritas untuk diperlakukan secara baik,sehingga dapat terjalin hubungan yang harmonis dalam bentuk tolong menolong dan sebagainya.

c.Akhlak terhadap Lingkungan
Seorang muslim memandang alam sebagai milik Allah yang wajib disyukuri dengan cara mengelolanya dengan baik agar bermanfaat bagi manusia dan bagi alam itu sendiri.Pemanfaatan alam dan lingkungan hidup bagi kepentingan manusia hendaknya disertai sikap tanggung jawab untuk menjaganya agar tetap utuh dan lestari.
Berakhlak terhadap lingkungan alam adalah menyikapinya dengan cara memelihara kelangsungan hidup dan kelestariannya.

B.KERJASAMA DAN KERUKUNAN UMAT BERAGAMA

1.Hubungan Intern Umat Islam
Agama islam menekankan hubungan sesama muslim berdasarkan kesamaan iman yang pada kenyataannya jauh lebih kuat daripada hubungan darah dan etnik.Bagamanapun,iman merupakan dasar keyakinan yang berpengaruh terhadap seluruh perilaku seorang muslim.Hubungan secara muslim digambarkan sebagai sesuatu yang tak terpisahkan,seperti halnya anggota tubuh yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya,sebagaimana sabda Rasulullah dalam hadisnya:
“Seorang mukmin dengan mukmin yang lain bagaikan satu tubuh ,apabila salah satu  anggota tubuh itu terluka,maka seluruh tubuh akan merasakan demamnya.”  (HR.Muslim dan Ahmad).
Ukhuwah atau persaudaraan lahir karena adanya persamaan-persamaan,semakin banyak persamaan semakin kuat persaudaraan itu.Ukhwah Islamiyah didasarkan pada hal-hal yang paling mendasar dalam hidup,yaitu persamaan aqidah.Persamaan aqidah melahirkan adanya perhatian dan keakraban sehingga derita yang dialami satu pihak dirasakan oleh pihak yang lain.Allah berfirman:
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ٠٠٠٠
“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara...”.  
(QS.Al-Hujarat,49:10).
SabdaRasulullah:
“Tidak beriman seseorang diantara kamu sehingga ia mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri”.
  (HR.Bukhari dari Anas).
Kasih sayang dalam ukhuwah Islamiyah akan membentuk hubungan yang akrab,saling mengasihi,dan saling memberikan perhatian.Dengan demikian,umat islam akan membentuk suatu kelompok masyarakat yang penuh dengan kasih sayang atau masyarakat “marhamah”.
Perbedaan yang biasa muncul dikalangan umat islam dalam pemahaman keislaman yang fiqhiyah atau furu’ bukan persoalan-persoalan mendasar atau pokok(aqidah).
            Perbedaan pemahaman adalah sesuatu yang wajar dan manusiawi.Allah menciptakan manusia dalam keadaan berbeda,baik latar belakang keturunan,kemampuan,maupun harapan dan keinginan.
            Dalam memantapkan Ukhuwah Islamiyah berkaitan dengan perbedaan pemahaman dan pengalaman ajaran agama,para ulama menetapkan tiga konsep,yaitu:

a.Konsep Tanawwu al ibadah (Keragaman cara beribadah).
Konsep ini mengakui adanya keragaman yang dipraktikkan Nabi Saw. Dalam bidang pengalaman agama.Hal ini,mengantarkan pada pengakuan akan kebenaran semua praktik keagamaan,selama merujuk kepada Rasulullah Saw.

b.Konsep al mukhtiu fi al ijtihadi lahu ajrun (Kesalahan dalam berijtihad mendapat ganjaran).
Konsep ini berarti,bahwa sesama seseorang mengikuti pendapat seorang ulama,ia tidak akan berdosa,bahkan tetap diberi ganjaran,walaupun hasil ijtihad yang diamalkannya itu keliru.

c.Konsep la hukma lillahi qabla ijihad al raujtahid (Allah belum menetapkan suatu hukum sebelum upaya ijtihad dilakukan seorang mujtahid).
Konsep ini dapat kita pahami bahwa pada persoalan hukum yang belum ditetapkan secara pasti,baik dalam Al-Quran maupun sunah Rasul, Allah belum menetapkan hukumnya.Oleh karena itu,umat islam khususnya para mujtahid dituntut untuk menetapkan hukum melalui ijtihad .Hasil ijtihad merupakan hukum Allah bagi masing-masing mujtahid,walaupun hasilnya berbeda-beda.

2.Hubungan antar Umat Beragama
Agama islam diturunkan untuk manusia dengan segala keberagamannya.Ajaran islam tidak melarang umatnya untuk berhubungan dengan umat beragama lain.
Islam mengajarkan umatnya untuk senantiasa berpihak pada kebenaran dan keadilan terhadap siapa saja,termasuk orang-orang non-muslim.
Dalam masyarakat sekarang ini hubungan antar para pemeluk agama yang berbeda-beda tidak bisa dihindarkan,baik dalam bidang sosial,ekonomi,politik maupun budaya.Bagi umat islam hubungan ini tidak menjadi halangan,sepanjang berkaitan dengan masalah social kemanusiaan atau muamalah.
            Dalam hubungan dengan umat beragama lain hendaknya seorang muslim tetap menjaga keyakinan (aqidah)nya,yaitu meyakini bahwa agama islamlah yang diRidhai Allah dan berusaha menyucikan aqidahnya.Hal ini berarti bahwa hubungannya dengan pihak lain tidak sampai membenarkan keyakinan mereka atau saling tukar keyakinan,tetapi tetap menghormati dan menghargai keyakinan masing-masing.
Penghormatan terhadap orang lain yang berbeda agama merupakan wujud kasih sayang seorang muslim terhadap sesame manusia.Kasih sayang merupakan prnsip dasar ajaran agama islam yang mendorong umatnya agar terus mengembangkan dan menebarkan rahmat kepada seluruh makhluk.
Dengan demikian,dalam hubungan umat islam dengan umat beragama lain,Alquran mengajarkan prinsip-prinsip toleransi sebagai rujukan.Prinsip-prinsip tersebut adalah:
1)Dilarang melakukan pemaksaan dalam beragama baik secara halus apalagi kasar.Prinsip ini didasarkan kepada firman Allah:
لَا إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ ۖ قَدْ تَبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ ۚ۰۰۰۰
“Tidak ada paksaan dalam (memeluk sesuatu) agama karena telah jelas mana yang benar dan mana yang salah”.  (Al-Baqarah,2:256).
2)Manusia berhak memilih,memeluk agama ,dan beribadat menurut keyakinannya.Hal ini berdasarkan firman Allah:
وَقُلِ الْحَقُّ مِنْ رَبِّكُمْ ۖ فَمَنْ شَاءَ فَلْيُؤْمِنْ وَمَنْ شَاءَ فَلْيَكْفُرْ۰۰۰۰
“Katakanlah hai Muhammad bahwa telah datang kebenaran dari Tuhanmu,oleh karena itu barangsiapa yang mau berimanlah barangsiapa yang tidak mau ,biarlah”.  (QS.Al-Kahfi,18:29).
3)Tidak berguna memaksa seseorang agar menjadi seorang muslim.Firman Allah:
إِنَّا هَدَيْنَاهُ السَّبِيلَ إِمَّا شَاكِرًا وَإِمَّا كَفُورًا(۳)
“Sesungguhnya kami telah memberi petunjuk kepada seseorang (untuk) mengikuti jalan (yang lurus).Adakalanya ia (orang itu) bersyukur,adakalanya ia menolak jalan yang lurus itu”. 
(QS.Al-Insan,76:3).
وَلَوْ شَاءَ رَبُّكَ لَآمَنَ مَنْ فِي الْأَرْضِ كُلُّهُمْ جَمِيعًا ۚ أَفَأَنْتَ تُكْرِهُ النَّاسَ حَتَّىٰ يَكُونُوا مُؤْمِنِينَ(٩٩)
“Dan apabila Tuhanmu menghendaki,orang yang ada di muka bumi ini akan beriman seluruhnya.Apakah engkau hendak memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman”.  (QS.Yunus,10:99).
4)Allah tidak melarang hidup bermasyarakat dengan orang yang tidak sepaham atau tidak seagama, selama tidak memusuhi Islam.Firman Allah:
لَا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ لَمْ يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ أَنْ تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوا إِلَيْهِمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ(٨)
“Tuhan tidak melarang kamu berbuat kebaikan dan bersikap jujur terhadap orang-orang yang tidak memerangi kamu karena agama dan tidak mengusir kamu dari kampungmu.Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang jujur”.  (QS.Al-Mumtahanah,60:8).
















BAB III
PENUTUP

A.KESIMPULAN
Akhlak menurut bahasa berarti tingkah  laku,perangai atau  tabiat sedangkan menurut istilah akhlak adalah pengetahuan yang menjelaskan tentang baik dan buruk,mengatur pergaulan manusia,dan menentukan tujuan akhir dari usaha dan pekerjaannya.
Akhlak dibagi menjadi dua yaitu akhlakul Karimah dan akhlakul mazmumah.Akhlakul karimah yaitu akhlak yang terpuji ,akhlak yang lahir dari sifat-sifat yang sesuai dengan ajaran islam.Akhlakul mazmumah yaitu akhlak yang tercela,akhlak yang lahir dari sifat-sifat yang tidak sesuai dengan ajaran islam.Jadi akhlak itu sudah melekat dalam diri seseorang yang bersatu dengan perbuatan.
Dalam ajaran islam,agama islam tidak melarang untuk bersikap rukun antar umat yang berbeda agama.Tuhan menganjurkan kepada umatnya untuk berbuat kebaikan dan bersikap jujur terhadap umat yang berbeda agama selagi mereka tidak memerangi dan menggangu kamu.
B.SARAN
Dengan ditulisnya makalah yang menjelaskan tentang Akhlak dan
Kerukunan Umat Beragama ,semoga kita semua bisa benar-benar memahami tentang apa yang seharusnya kita lakukan dalam melakukan perbuatan dan perilaku yang sesuai dengan ajaran agamanya.Misal,dalam ajaran islam seorang umat islam pun boleh rukun dengan umat yang berbeda agama,untuk itu umat islam tidak akan menghindar antar umat beragama lain bi saling menjalin tali persaudaraan.

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ




DAFTAR PUSTAKA

Setia Budiyanti.2013.Pendidikan Agama Islam.Cakrawala:Yogyakarta










Tidak ada komentar:

Posting Komentar