KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. karena atas
limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat
diselesaikan dengan baik. Makalah ini berjudul “KEBIJAKAN
PEMERINTAH DALAM MENGHADAPI MASALAH PEREKONOMIAN INDONESIA”. Makalah ini disusun agar dapat bermanfaat sebagai media sumber
informasi dan pengetahuan.
Ucapan terima kasih kepada Dosen Mata Kuliah Sistem Ekonomi ,
teman-teman dan semua pihak yang telah terlibat dan memberikan
bantuan dalam bentuk moril maupun materil dalam proses
penyusunan makalah ini, sehingga dapat selesai tepat pada waktunya.
Penyusun menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu
kritik dan saran yang bersifat konstruktif sangat dibutuhkan.Semoga makalah ini
dapat bermanfaat dan berguna serta bisa digunakan sebagaimana
mestinya.
Cirebon, Mei 2014
Penulis
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................
KATA PENGANTAR...................................................................................
BAFTAR ISI...................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................
A. LATAR
BELAKANG.........................................................................
B. RUMUSAN
MASALAH....................................................................
C. TUJUAN..............................................................................................
D. MANFAAT..........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................
A. PENGERTIAN
KEBIJAKAN PUBLIK............................................
B. PERAN
DAN FUNGSI PEMERINTAHAN DI BIDANG
EKONOMI..........................................................................................
C. INTERVENSI
PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN........
1. Intervensi
Pemerintah Secara Langsung...................................... .
2. Intervensi
Pemerintah Secara Tidak Langsung..............................
D. MASALAH-MASALAH
YANG DIHADAPI PEMERINTAH
DI BIDANG EKONOMI....................................................................
E. KEBIJAKAN
PEMERINTAH DALAM MENGHADAPI
MASALAH PEREKONOMIAN........................................................
1.
Kebijakan Fiskal.............................................................................
2.
Kebijakan Moneter.........................................................................
3.
Kebijakan Segi Penawaran.............................................................
4.
Kebijakan Energi............................................................................
5.
Kebijakan Penetapan Harga...........................................................
6.
Kebijakan Neraca Pembayaran.......................................................
BAB III PENUTUP.......................................................................................
A. KESIMPULAN...................................................................................
B. SARAN................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Ilmu ekonomi adalah sebuah cabang ilmu dari pengetahuan sosial yang tidak
bisa lepas dalam kehidupan sehari-hari, b, karena melalui ilmu ekonomi inilah
setiap manusia dapat memenuhi kebutuhan hidupnya baik sebagai individu maupun
sebagai satu kesatuan atau dikenal dengan organisasi. Dalam hal ini, organisasi
yang merupakan kesatuan dari setiap individu disebut dengan negara.
Kebijakan ekonomi suatu negara tidak bisa lepas dari keterlibatan
pemerintah karena pemerintah memegang kendali atas segala sesuatu, menyangkut
semua kebijakan yang bermuara kepada keberlangsungan negara itu sendiri. Setiap
pemerintahan yang sedang memimpin suatu negara tentu saja memiliki kebijakan
ekonomi andalan untuk menjamin perekonomian negara yang baik dan stabil demi
tercapainya kemakmuran dan kesejahteraan, karena sudah menjadi kewajiban pemerintah
dalam menjaga stabilitas ekonomi agar tercapainya kehidupan yang makmur dan
sejahtera bagi rakyatnya.
Kebijakan ekonomi suatu negara juga tidak bisa dilepaskan dari paham atau
sistem ekonomi yang dipegang oleh pemerintahan suatu negara, seperti sistem ekonomi
Kapitalisme, Sosialisme, Campuran, maupun sistem ekonomi Islam. Tentu saja
pemerintah, sebagai pengendali perekonomian suatu negara, menganut salah satu
sistem ekonomi sebagai dasar dalam pengambilan kebijakan ekonomi. Apapun sistem
ekonomi yang dipegang oleh suatu pemerintahan, sistem ekonomi itulah yang
diyakini sebagai sistem ekonomi terbaik bagi perekonomian negara yang dipimpin
oleh suatu pemerintahan tersebut walaupun nantinya dalam sistem ekonomi yang
dipegang memiliki berbagai kelemahan.
Dari
berbagai sistem ekonomi yang ada, dengan segala kelebihan dan kekurangan yang
dimiliki, sistem ekonomi Islam dianggap sebagai smart solution dari berbagai
sistem ekonomi yang ada karena secara etimologi maupun secara empiris, terbukti
sistem ekonomi Islam menjadi sistem ekonomi yang mampu
memberikan
kemakmuran dan kesejahteraan yang nyata dalam penerapannya pada saat zaman
Rasullah Muhammad SAW dan pada masa Khalifa Islamiyah karena sistem ekonomi
Islam adalah sistem ekonomi yang berdasarkan pada nilai keadilan dan kejujuran
yang merupakan refleksi dari hubungan vertikal antara manusia dengan Allah SWT.
B.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan
latar belakang di atas dapat di rumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari kebijakan pemerintah?
2. Apa peran dan fungsi pemerintah di bidang ekonomi?
3. Bagaimana intervensi pemerintah dalam perekonomian ?
4. Apa saja masalah-masalah yang di hadapi pemerintah di bidang ekonomi?
5. Bagaimana kebijakan dari pemerintah untuk mengahadapi masalah dalam
perekonomian tersebut?
C.
TUJUAN
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu
sebagai berikut:
1. Agar mengetahui pengertian dari kebijakan pemerintah.
2. Agar mengetahui intervensi pemerintah dalam perekonomian.
3. Agar mengetahui masalah-masalah yang di hadapi pemerintah di bidang
ekonomi.
4. Agar memahami tentang kebijakan dari pemerintah untuk mengahadapi masalah
dalam perekonomian tersebut.
D.
MANFAAT
Manfaat pembuatan makalah ini sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui pengertian dari kebijakan pemerintah.
2. Dapat mengetahui intervensi pemerintah dalam perekonomian.
3. Dapat mengetahui masalah-masalah yang di hadapi pemerintah di bidang
ekonomi.
4. Dapat memahami tentang kebijakan dari pemerintah untuk mengahadapi
masalah dalam perekonomian tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
KEBIJAKAN PEMERINTAH
Kebijakan adalah rangkaian konsep
dan asas yang menjadi pedoman
dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan, dan cara
bertindak. Istilah ini dapat diterapkan pada pemerintahan,
organisasi
dan kelompok sektor swasta, serta individu. Kebijakan Pemerintah adalah suatu keputusan yang
dibuat secara sistematik oleh pemerintah dengan maksud dan tujuan tertentu yang
menyangkut kepentingan umum.
Kebijakan ekonomi adalah beberapa peraturan atau
batasan-batasan di bidang ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah.Tujuan
dibuatnya kebijakan ekonomi adalah untuk meningkatkan taraf hidup atau tingkat
kesejahteraan masyarakat. Selain kebijakan ekonomi diperlukan juga kebijakan
nonekonmi, seperti kebijakan sosial yang menyangkut masalah pendidikan dan
kesehatan.
Kebijakan ekonomi dibagi
menjadi 3 macam, yaitu :
1.
Kebijakan ekonomi mikro,
adalah kebijakan pemerintah yang ditujukan pada semua perusahaan tanpa melihat
jenis kegiatan yang dilakukan perusahaan tersebut.
2.
Kebijakan ekonomi meso,
adalah kebijakan ekonomi yang khusus ditujukan pada wilayah tertentu atau pada
sektor-sektor tertentu.
3.
Kebijakan ekonomi makro,
ialah kebijakan ekonomi yang mencakup semua aspek ekonomi pada tingkat nasional
(agregat). Oleh sebab itu, kebijakan ini bisa mempengaruhi atau bahkan membuat
kebijakan meso dan kebijakan mikro menjadi lebih atau kurang efektif. Maka dari
itu saya akan membahas lebih dalam mengenai kebijakan ekonomi makro.
B.
PERAN DAN FUNGSI PEMERINTAH DI BIDANG EKONOMI
Pemerintah
sebagai salah satu pelaku ekonomi (rumah tangga pemerintah), memiliki fungsi
penting dalam perekonomian yaitu berfungsi sebagai stabilisasi, alokasi, dan
distribusi. Adapun penjelasannya sebagai berikut:
·
Fungsi Stabilisasi, yakni fungsi pemerintah dalam
menciptakan kestabilan ekonomi, sosial politik, hokum, pertahanan, dan
keamanan.
·
Fungsi Alokasi, yakni fungsi pemerintah sebagai penyedia
barang dan jasa publik seperti pembangunan jalan raya, gedung sekolah,
penyediaan fasilitas penerangan, dan telepon.
·
Fungsi Distribusi, yakni fungsi pemerintah dalam
pemerataan atau distribusi pendapatan masyarakat.
Perlunya
peran dan fungsi pemerintah dalam perekonomian, yaitu sebagai berikut:
·
Pembangunan ekonomi dibanyak negara umumnya terjadi
akibat intervensi pemerintah baik secara langsung maupun tidak langsung.
Intervensi pemerintah diperlukan dalam perekonomian untuk mengurangi dari
kegagalan pasar (market failure) seperti kekakuan harga monopoli dan
dampak negatif kegiatan usaha swasta contohnya pencemaran lingkungan.
·
Mekanisme pasar tidak dapat berfungsi tanpa keberadaan
aturan yang dibuat pemerintah. Aturan ini memberikan landasan bagi penerapan
aturan main, termasuk pemberian sanksi bagi pelaku ekonomi yang melanggarnya.
Peranan pemerintah menjadi lebih penting karena mekanisme pasar saja tidak
dapat menyelesaikan semua persoalan ekonomi. Untuk menjamin efisiensi,
pemerataan dan stabilitas ekonomi, peran dan fungsi pemerintah mutlak
diperlukan dalam perekonomian sebagai pengendali mekanisme pasar.
C.
INTERVENSI PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN
Kegagalan
pasar (market failure) adalah suatu istilah untuk menyebut kegagalan
pasar dalam mencapai alokasi atau pembagian sumber daya yang optimum.
1.
Intervensi Pemerintah secara Langsung
a.
Penetapan Harga Minimum (floor price)
Penetapan
harga minimum atau harga dasar yang dilakukan oleh pemerintah bertujuan untuk
melindungi produsen, terutama untuk produk dasar pertanian. Misalnya harga
gabah kering terhadap harga pasar yang terlalu rendah. Hal ini dilakukan supaya
tidak ada tengkulak (orang/pihak yang membeli dengan harga murah dan dijual
kembali dengan harga yang mahal) yang membeli produk tersebut diluar harga yang
telah ditetapkan pemerintah. Jika pada harga tersebut tidak ada yang membeli,
pemerintah akan membelinya melalui BULOG (Badan Usaha Logistik) kemudian
didistribusikan ke pasar. Namun, mekanisme penetapan harga seperti ini sering
mendorong munculnya praktik pasar gela, yaitu pasar yang pembentukan harganya
di luar harga minimum.
b.
Penetapan Harga Maksimum (ceiling price)
Penetapan
harga maksimum atau Harga Eceran Tertinggi (HET) yang dilakukan
pemerintah bertujuan untuk melindungi konsumen. Kebijakan HET dilakukan oleh
pemerintah jika harga pasar dianggap terlalu tinggi diluar batas daya beli
masyarakat (konsumen). Penjual tidak diperbolehkan menetapkan harga diatas
harga maksimum tersebut. Contoh penetapan harga maksimum di Indonesia antara
lain harga obat-obatan diapotek, harga BBM, dan tariff angkutan atau
transportasi seperti tiket bus kota, tarif kereta api dan tarif taksi per
kilometer. Seperti halnya penetapan harga minimum, penetapan harga maksimum
juga mendorong terjadinya pasar gelap.
2.
Intervensi Pemerintah secara Tidak Langsung
c.
Penetapan Pajak
Kebijakan
penetapan pajak dilakukan oleh pemerintah dengan cara mengenakan pajak yang
berbeda-beda untuk berbagai komoditas. Misalnya untuk melindungi produsen dalam
negeri, pemerintah dapat meningkatkan tarif pajak yang tinggi untuk barang
impor. Hal tersebut menyebabkan konsumen membeli produk dalam dalam negeri yang
harganya relatif lebih murah.
d.
Pemberian Subsidi
Pemerintah
dapat melakukan intervensi atau campur tangan dalam pembentukan harga pasar
yaitu melalui pemberian subsidi. Subsidi biasanya diberikan pemerintah kepada
perusahaan-perusahaan penghasil barang kebutuhan pokok. Subsidi juga diberikan
kepada perusahaan yang baru berkembang untuk menekan biaya produksi supaya
mampu bersaing terhadap produk-produk impor. Kebijakan ini ditempuh pemerintah
dalam upaya pengendalian harga untuk melindungi produsen maupun konsumen
sekaligus untuk menekan laju inflasi.
D.
MASALAH-MASALAH YANG DIHADAPI PEMERINTAH DI BIDANG
EKONOMI
1.
Masalah Kemiskinan
Kemiskinan
merupakan suatu keadaan ketidakmampuan yang bersifat ekonomi (ekonomi lemah)
jadi dimana seseorang tidak dapat memenuhi kebutuhan pokok (kebutuhan primer)
karena pendapatannya rendah. Kemiskinan terjadi karena beberapa faktor. Karena
rendahnya pendapatan yang menyebabkan rendahnya daya beli. Selain itu karena
rendahnya pendidikan masyarakat sehingga masyarakat tidak mendapatkan hidup
yang layak.
Untuk
mengatasi kemiskinan yaitu dengan cara membatu masayarakat pemerintah melakukan
program ‘Program Inpres Desa Tertinggal’ atau IDT, pemberian kredit untuk para
petani dan pengasuh kecil berupa ‘Kredit Usaha Kecil’ atau KUK, Kredit Modal
Kerja Permanen (KMKP), Program Kawasan Terpadu (PKT), Program Gerakan Orang Tua
Asuh (GN-OTA), Raskin, Bantuan Langsung Tunai (BLT), serta program-program
lainnya.
Kemiskinan
merupakan masalah utama yang dihadapi pemerintah. Memang sudah menjadi tanggung
jawab pemerintah untuk mengatasinya. Namun kita semua juga haruslah ikut serta
dalam upaya pengentasan kemiskinan karena kita merupakan mahluk sosial yang
beragama. Dimulai dari upaya kecil dan nantinya akan melakukan perubahan besar.
Solusi atas
masalah kemiskinan yang dapat kita upayakan yaitu dengan dimulai dari diri
sendiri, mulai detik ini, dan hingga akhir nanti. Maksudnya kalian sebagai
pelajar, belajarlah dengan tekun untuk masa depan diri kalian sendiri serta
nantinya akan berkembang potensi positif kalian untuk berguna bagi masyarakat.
Contohnya, jika kalian belajar dengan tekun maka kalian membentuk diri sebagai
pribadi yang intelektual serta berakhlak mulia. Potensi positif tersebut dapat
digunakan untuk memperoleh pekerjaan yang layak sehingga pendapatan yang kalian
dapatkan akan membuat kalian jauh dari kemiskinan dan pendapatan tersebut dapat
kalian sisihkan untuk membantu sesama seperti membagikan sembako atau
kebutuhan-kebutuhan lainnya, berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosial, dan
lain-lain.
2.
Masalah Keterbelakangan
Keterbelakangan
merupakan suatu keadaan yang kurang baik jika dibandingkan dengan keadaan
lingkungan lainnya. Keterbelakangan dalam hal ini maksudnya adalah
ketertinggalan dengan negara lain di lihat dari berbagai aspek serta berbagai
bidang.
Dilihat dari
penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), Indonesia masih
dikategorikan sebagai negara sedang berkembang. Ciri lain dari negara sedang
berkembang adalah rendahnya tingkat pendapatan dan pemerataannya, rendahnya
tingkat kemajuan dan pelayanan fasilitas umum/publik, rendahnya tingkat
disiplin masyarakat, rendahnya tingkat keterampilan penduduk, rendahnya tingkat
pendidikan formal, kurangnya modal, dan rendahnya produktivitas tenaga kerja,
serta lemahnya tingkat manajemen usaha.
Untuk
mengatasi masalah keterbelakangan tersebut, pemerintah berupaya meningkatkan
kualitas SDM dengan melakukan program pendidikan seperti wajib belajar 9 tahun
dan mengadakan pelatihan-pelatihan seperti Balai Latihan Kerja (BLK).
Selain itu, melakukan pertukaran tenaga ahli, melakukan transfer teknologi dari
negara-negara maju.
Masalah
keterbelakangan merupakan masalah yang harus kita atasi bersama. Karena kita
merupakan subjek atau obejek dari permasalahan ini. Upaya yang dapat kita lakukan
adalah dengan memiliki semangat ingin maju sehingga kita memiliki hasrat untuk
belajar dan belajar terus. Negara kita belum dikategorikan sebagai negara maju.
Kita sebagai masyarakatnya haruslah membantu pemerintah untuk mengejar
ketertinggalan dari segala bidang dengan negara lain. Upaya yang dapat
dilakukan adalah dengan meningkatkan IPTEK karena merupakan kunci untuk
mengatasi masalah keterbelakangan. Apa yang dapat kalian lakukan untuk
mengatasi keterbelakangan ? Kalian harus belajar dengan tekun. Jika kalian
pintar maka kalian dapat melakukan sesuatu yang berguna seperti mengikuti
olympiade mata pelajaran atau kegiatan-kegiatan lainnya yang akan mengangkat
nama negara dimata dunia. Selain itu, kalian semestinya menjaga pembangunan
seperti fasilitas publik yang telah dilakukan pemerintah. Jangan sampai
merusaknya karena jika rusak maka akan membutuhkan biaya untuk memperbaikinya.
Selain itu, pembangunan yang dilakukan pemerintah semestinya dipergunakan
dengan baik jangan sampai diabaikan karena pembangunan tersebut dibangun dengan
menggunakan biaya yang tidak sedikit. Contohnya seperti kebiasaan membuang
sampah sembarangan, tindakan anarki seperti kerusuhan, korupsi, mutu pendidikan
rendah karena banyak peserta didik yang kurang memenuhi standar nilai,
pelanggaran lalu lintas, dan lain-lain sehingga akan banyak hal yang dirugikan
dan membutuhkan biaya untuk mengatasinya. Jadi kita sebagai warga negara yang
baik semestinya membantu pemerintah supaya menjadi negara maju dengan menjadi
warga negara yang tidak menjadi beban atau merugikan negara serta menjadi warga
negara yang produktik sehingga dapat berguna bagi bangsa.
3.
Masalah Pengangguran dan Keterbatasan Kesempatan Kerja
Pengangguran
merupakan suatu kondisi kurang produktif atau pasif sehingga kurang mampu
menghasilkan sesuatu. Sedangkan keterbatasan kesempatan kerja merupakan suatu
keadaan kekurangan peluang untuk mendapatkan pekerjaan karena tidak dapat masuk
dalam kuota atau pekerjaan yang tersedia.
Masalah
pengangguran dan keterbatasan kesempatan Kerja saling berhubungan satu sama
lainnya. Masalah pengangguran timbul karena adanya ketimpangan antara jumlah
kesempatan kerja yang tersedia. Hal ini terjadi karena Indonesia sedang
mengalami masa transisi perubahan stuktur ekonomi dari negara agraris menjadi
negara industri.
Untuk
mengatasi masalah tersebut maka solusinya adalah dengan melaksanakan program
pelatihan bagi tenaga kerja sehingga tenaga kerja memiliki keahlian yang sesuai
dengan lapangan yang tersedia, pembukaan investasi-investasi baru, melakukan
program padat karya, serta memberikan penyuluhan dan informasi yang cepat
mengenai lapangan pekerjaan.
Supaya kita
tidak menjadi pengangguran karena kurangnya kesempatan kerja maka kita dapat
berupaya secara aktif sehingga menjadi produktif yang pada akhirnya kita tidak
ketergantungan pada pekerjaan yang telah tersedia. Lebih baik kita menciptakan
pekerjaan yakni berwirausaha dari pada kita ketergantungan pada pekerjaan yang
belum pasti kita akan dapatkan. Kalaupun kita tidak dapat menciptakan pekerjaan
maka kita harus bersiap untuk bersaing dengan para pencari pekerja baik dari
dalam negeri maupun luar negeri. Untuk itu, kalian semestinya memanfaatkan
kegiatan belajar dengan baik untuk memupuk ilmu pengetahuan serta kepribadian
yang baik supya kita memiliki kompetensi atau kemampuan untuk bersaing dalam
mendapatkan pekerjaan. Dalam mendapatkan pekerjaan, yang perlu diperhatikan
bukan nilai dari pendidikan formal (sekolah,kuliah) dan non-formal (kursus
ketrampilan,kepribadian, serta pengalaman) saja yang dijadikan bahan
pertimbangan utama namun penerapan atau aplikasi dari ilmu pengetahuan yang
dimiliki. Artinya percuma jika nilai tinggi di ijazah tetapi setelah diuji
kembali tidak dapat membuktikannya. Maka kalian disaat ujian janganlah
membiasakan mencontek atau bekerja sama supaya mendapatkan nilai yang tinggi.
4.
Masalah Kekurangan Modal
Masalah
kekurangan modal adalah salah satu ciri penting bagi setiap negara yang memulai
proses pembangunan. Kekurangan modal tidak hanya mengahambat kecepatan
pembangunan ekonomi yang dapat dilaksanakan tetapi dapat menyebabkan kesulitan
negara tersebut untuk lepas dari kemiskinan.
Pemerintah
banyak melakukan program-program bantuan modal salah satunya yakni PNPM
MANDIRI. Selain pemerintah, badan usaha juga membantu dalam masalah kekurangan
modal seperti bank, koperasi, BUMN seperti PLN dan lain-lain.
Untuk
mengatasi masalah tersebut yaitu dengan melakukan program-program yang
meningkatan kualitas SDM atau peningkatan investasi menjadi lebih produktif.
Kekurangan modal dapat diatasi secara bijak dengan tidak meminjam kepada
retenir. Lebih baik meminjam kepada koperasi karena koperasi jasa yang
dikenakan bersifat menurun dan kita akan mendapatkan Sisa Hasil Usaha (SHU).
Kalaupun dirasa tidak akan mampu mengembalikan pinjaman maka semestinya kita
berfikir kreatif dengan memanfaatkan sumber daya yang ada.
5.
Masalah Pemerataan Pendapatan
Pemerataan
pendapatan bukan berarti pendapatan masyarakat harus sama. Pemerataan pendapat
supaya keadaan masyarakat semakin membaik bukan semakinrendah. Pemerataan
Pendapatan merupkan upaya untuk membantu masyarakat yang ekonominya rendah
supaya tidak jauh terpojok. Artinya untuk menghindari dari adanya gap
atau batas antara yang kaya dan yang miskin. Jadi supaya yang kaya semakin kaya
yang miskin semakin miskin.
Ketidakmerataan
pendapatan terjadi karena sebagian besar pembangunan Indonesia terkonsentrasi
hanya dikota-kota besar saja. Oleh sebabitulah supaya pendapatan masyarakat
merata, perlu perhatian pemerintah yang didukung oleh masyarakat untuk bersama
meningkatkan pelayanan kualitas publik, meningkatkan kualitas SDM dan SDA
supaya dapat mengatasi ketidakmerataan pendapatan. Penerapan pajak bagi
masyarakat yang berpenghasilan tinggi lebih dicermati lagi untuk subsidi silang
bagi masyarakat yang ekonominya masih rendah.
Apa yang
dapat kalian lakukan untuk membantu pemerintah dalam masalah ini ? kalian
semestinya memiliki sikap tenggang rasa jangan sombong. Maksudnya jika kalian
memiliki rezeki lebih, berbagilah dengan lainnya. Jangan kalian sombong dengan
harta yang dimiliki karena akan mengakibatkan kecemburuan sosial. Kita
semestinya membantu sesama baik dengan uang, tenaga, dan pikiran supaya dapat
meningkatkan pendapatannya (taraf hidupnya)
6.
Inflasi
Inflasi atau
kenaikan harga umum secara terus-menerus dianggap berbahaya karena dapat
menyebabkan dampak negtif seperti menurunkan tingkat kesejahteraan rakyat,
memburuknya distribusi pendapatan, dan mengganggu stabilitas ekonomi.
Faktor-faktor
yang menyebabkan terjadinya inflasi adalah sebagai berikut :
a. Tingkat pengeluaran agregat yang
melebihi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa
b. Tuntutan kenaikan upah dari
pekerja.
c. Kenaikan harga barang impor
d. Penambahan penawaran uang
dengan cara mencetak uang baru
e. Kekacauan politik dan ekonomi
seperti yang pernah terjadi di Indonesia tahun 1998. Akibatnya angka inflasi
mencapai 58,5%.
Untuk
mengatasi masalah inflasi salah satu caranya yakni dengan operasi pasar untuk
meninjau harga supaya harga tidak terlalu tinggi dipasaran, memberikan subsidi
untuk membantu masyarakat yang ekonominya masih rendah, dan menurunkan pajak
untuk meringankan beban produsen dan konsumen.
7.
Ketergantungan terhadap Impor dan Utang Luar Negeri
Tingkat
ketergantungan yang tinggi dari pemerintah dan sektor swasta terhadap impor dan
utang luar negeri merupakan masalah pembangunan. Impor yang tinggi jelas akan
mengurangi cadangan devisa negara. Jika cadangan devisa berkurang, stabilitas
ekonomi nasional akan lemah. Utang luar negeri merupakan suatu masalah serius
pemerintah. Jika suatu negara memiliki utang luar negeri masalah yang muncul
adalah menyangkut beban utang. Semestinya pemerintah berupaya
meningkatkan pertumbuhan ekspor supaya cadangan devisa (pendapatan negara)
menjadi bertambah serta mengurangi kebiasaan utang. Lebih baik memanfaatkan
sumber daya yang ada secara kreatif tidak tergantung pada bantuan dari pihak
luar.
E.
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM MENGHADAPI MASALAH
PEREKONOMIAN
1.Kebijakan Fiskal
Kebijakan
Fiskal adalah kebijakan yang dibuat pemerintah untuk mengarahkan ekonomi suatu
negara melalui pengeluaran dan pendapatan pemerintah dalam bidang anggaran
belanja negara.Bertujuan menstabilkan perekonomian dengan cara mengontrol
tingkat bunga dan jumlah uang yang beredar. Instrumen utama kebijakan fiskal
adalah pengeluaran dan pajak.
Kebijakan Fiskal yang sering disebut “politik fiskal” atau “fiscal policy”
biasa diartikan sebagai tindakan yang diambil oleh pemerintah dalam bidang
anggaran belanja Negara dengan maksud untuk mempengaruhi jalannya perekonomia.
Anggran belanja Negara terdiri dari penerimaan berupa haasil pungutan pajak dan
pengeluaran yang dapat berupa “government expenditure” dan “government
transfer’’, maka sering pula dikatakan bahwa kebijakan fiskal meliputi semua
tindakan pemerintah yang berupa tindakan memperbesar atau memperkecil jumlah
pungutan pajak memperbesar atau memperkecil “government expenditure” dan atau
memperbesar atau memperkecil “government transfer” yang bertujuan untuk
mempengaruhi jalannya perekonomian.
a.
Peranan kebijakan fiskal dalam perekonomian
Peranan dari
tindakan fiskal pemerintah dalam turut menentukan tingkat pendapatan nasional
lebih besar. Untuk Negara-negara yang sudah maju perekonomiannya, peranan tindakan
fiskal pemerintah semakin besar dalam mekanisme pembentukan tingkat pendapatan
nasional terutama dimaksudkan agar supaya pemerintah dapat lebih mampu dalam
mempengaruhi jalannya perekonomian. Dengan demikian diharapkan bahwa dengan
adanya kebijakan fiskal, pemerintah dapat mengusahakan terhindarnya
perekonomian dari keadaan-keadaan yang tidak diinginkan seperti misalnya
keadaan dimana banyak pengangguran, inflasi, neraca pembayaran internasional
yang terus menerus deficit, dan sebagainya.
b.
Tujuan kebijakan fiskal
Tujuan kebijakan fiskal adalah untuk mencegah pengangguran dan menstabilkan
harga, implementasinya untuk menggerakkan pos penerimaan dan pengeluaran dalam
anggran pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Adapun kebijakan fiskal sebagai sarana menggalakan pembangunan ekonomi
bermaksud mencapai tujuan sebagai berikut :
·
Untuk meningkatkan laju investasi.
Kebijakan fiskal bertujuan meningkatkan dan memacu laju investasi disektor
swasta dan sektor Negara. Selain itu, kebijakan fiskal juga dapat dipergunakan
untuk mendorong dan menghambat bentuk investasi tertuntu. Dalam rangka itu
pemerintah harus menerapkan kebijakan investasi berencana di sektor public,
namun pada kenyataannya dibeberapa Negara berkembang dan tertinggal terjadi
suatu problem yaitu dimana langkanya tabungan sukarela, tingkat konsumsi yang
tinggi dan terjadi investasi dijalur yang tidak produktif dari masyarakat
dinegara tersbut. Hal ini disebabkan tidak tersedianya modal asing yang cukup,
baik swasta maupun pemerintha. Oleh karena itu kebijakan fiskal memberikan
solusi yaitu kebijakan fiskal dapat meningkatkan rasio tabungan inkremental
yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan, memacu, mendorong dan menghambat
laju investasi.
·
Untuk mendorong investasi optimal secara sosial.
Kebijakan fiskal bertujuan untuk mendorong investasi optimal secara sosial,
dikarenakan investasi jenis ini memerlukan dana yang besar dan cepat yang
menjadi tangunggan Negara secara serentak berupaya memacu laju
pembentukkan modal. Nantinya invesati optimal secara sosial bermanfaat dalam
pembentukkan pasar yang lebih luas, peningkatan produktivitas dan pengurangan
biaya produksi.
·
Untuk meningkatkan kesempatan kerja.
Untuk merealisasikan tujuan ini, kebijakan fiskal berperan dalam hal
pengelolan pengeluaran seperti dengan membentuk anggaran belanja untuk
mendirikan perusahaan Negara dan mendorong perusahaan swasta melalui
pemberian subsidi, keringanan dan lain-lainnya sehingga dari pengupayaan
langkah ini tercipta tambahan lapangan pekerjaan. Namun, langkah ini harus juga
diiringi dengan pelaksanaan program pengendalian jumlah penduduk.
·
Untuk meningkatkan stabilitas ekonomi ditengah ketidak
stabilan internasional
Kebijaksanaan fiskal memegang peranan kunci dalam mempertahankan stabilitas
ekonomi menghadapi kekuatan-kekuatan internal dan eksternal. Dalam rangka
mengurangi dampak internasional fluktuasi siklis pada masa boom, harus
diterapkan pajak ekspor dan impor. Pajak ekspor dapat menyedot rejeki nomplok
yang timbul dari kenaikkan harga pasar. Sedangkan bea impor yang tinggi pada
impor barang konsumsi dan barang mewah juga perlu untuk menghambat penggunaan
daya beli tambahan.
·
Untuk menanggulangi inflasi
Kebijakan fiskal bertujuan untuk menanggulangi inflasi salah satunya adalah
dengan cara penetapan pajak langsung progresif yang dilengkapi dengan pajak
komoditi, karena pajak seperti ini cendrung menyedot sebagian besar tambahan
pendapatan uang yang tercipta dalam proses inflasi.
·
Untuk meningkatkan dan mendistribusikan pendapatan
nasional
Kebijakan fiskal yang bertujuan untuk mendistribusikan pendapatan nasional
terdiri dari upaya meningkatkan pendapatan nyata masyarakat dan mengurangi
tingkat pendapatan yang lebih tinggi, upaya ini dapat tercipta apabila adanya
investasi dari pemerintah seperti pelancaran program pembangunan regional yang
berimbang pada berbagai sektor perekonomian.
2.Kebijakan
Moneter
Kebijakan
moneter adalah kebijakan ekonomi yang digunakan Bank Indonesia sebagai otoritas
moneter, untuk mengendalikan atau mengarahkan perekonomian pada kondisi yang lebih
baik atau diinginkan dengan mengatur jumlah uang yang beredar (JUB) dan tingkat
suku bunga. Kebijakan moneter tujuan utamanya adalah mengendalikan jumlah uang
yang beredar (JUB).
Tujuan utama kebijakan ekonomi moneter adalah
untuk menjaga stabilitas harga di dalam negeri dan nilai tukar rupiah terhadap
mata uang asing, khususnya dolar AS. Dengan demikian kebijakan ini juga dapat
menjaga keseimbangan neraca pembayaran melalui perubahan nilai kurs rupiah yang
terkendali bisa dicapai. Kebijakan ekonomi moneter dilakukan terutama melalui
operasi pasar terbuka, penentuan mengenai cadangan wajib minimum dan batas
maksimum pemberian kredit bagi sektor perbankan, dan perubahan tingkat suku
bunga diskonto. Selain itu ada juga kebijakan moneter yang sering digunakan
oleh Bank Indonesia untuk mengimbangi perubahan likuiditas perekonomian adalah
dengan cara memperjual-belikan surat berharga SBI dan SBPU. Efektifitas
kebijakan moneter yang kontraksi ini untuk meredam laju pertumbuhan tingkat
inflasi melalui pengendalian jumlah uang beredar di dalam ekonomi tergantung
pada respon masyarakat dan dunia usaha, baik di sektor riil maupun di sektor
keuangan.
Kebijakan
moneter memiliki tiga instrumen, yaitu:
a.
Operasi pasar terbuka ( open market operation )
Yaitu kebijakan pemerintah mengendalikan jumlah uang yang bredar dengan
cara menjual atau membeli surat-surat berharga milik pemerintah. Di Indonesia
operasi pasar terbuka dilakukan dengan menjual atau membeli Sertifikat Bank
Indonesia (SBI) dan Surat Berharga Pasar Uang (SPBU).
b.
Fasilitas Diskonto ( Discount Rate )
Salah satu
fasilitasnya yaitu adanya tingkat bunga diskonto yang maksudnya adalah tingkat
bunga yang ditetapkan pemerintah atas bank-bank umun yang meminjam ke bank
sentral.
Jika
pemerintah ingin menambah jumlah uang yang beredar, maka pemerintah melakukan
suatu cara yaitu menurunkan tingkat bunga penjaman (tingkat diskonto). Dengan
tingkat bunga pinjaman yang lebih murah, maka keinginan bank-bank untuk
meminjam uang dari bank sentral menjadi lebih besar, sehingga jumlah uang yang
beredar bertambah dan sebaliknya.
c.
Rasio Cadangan Wajib (
Reserve Requirement Ratio )
Penetapan
ratio cadangan wajib juga dapat mengubah jumlah uang yang beredar. Jka rasio
cadangan wajib diperbesar, maka kemampuan bank memberikan kredit akan lebih
kecil dibandingkan sebelumnya.
Selain
ketiga instrumen yang bersifat kuantitatif tersebut, pemerintah dapat melakukan
himbauan moral (moral suasion). Misalnya untuk mengendalikan jumlah uang
beredar (JUB) di masyarakat, Bank Indonesia melalui Gubernur Bank Indonesia
memberi saran supaya perbankan mengurangi pemberian kredit ke masyarakat atau
ke sektor-sektor tersebut.
3.Kebijakan Segi Penawaran
Kebijakan segi penawaran adalah kebijakan
pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi perusahaan, sehingga
barang dan jasa yang ditawarkan lebih banyak dan lebih murah. Contohnya
pemerintah memberikan bantuan subsidi kepada pengusaha kecil menengah.
Kebijakan fiskal dan moneter dapat
dipandang sebagai kebijakan yang memengaruhi pengeluaran agregat. Dengan
demikian kebijakan fiskal dan moneter merupakan kebijakan dari segi permintaan.
Di samping melalui permintaan, kegiatan perekonomian juga dapat dipengaruhi
dari segi penawaran. Kebijakan segi penawaran bertujuan untuk mempertinggi
efisiensi kegiatan perusahaan sehingga dapat menawarkan barang dengan harga
yang lebih murah atau dengan mutu yang lebih baik.
Kebijakan segi penawaran lebih menekankan pada
peningkatan kegairahan tenaga kerja untuk bekerja (dengan mengurangi pajak
pendapatan rumah tangga) dan peningkatan usaha para pengusaha untuk
mempertinggi efisiensi kegiatan produksinya. Cara ini dilakukan pemerintah
dengan memberi insentif kepada perusahaan yang melakukan inovasi, menggunakan
teknologi yang canggih, dan pengembangan mutu barang yang diproduksikan.
4.
Kebijakan Energi
Kebijakan energi adalah kebijakan dalam
menggunakan energi seefisien dan seoptimal mungkin yang didalamnya terdapat
usaha penghematan energi. Misalnya kebijakan konfersi minyak tanah ke gas LPG
guna penghematan penggunaan bahan bakar minyak oleh masyarakat.
Sumber
daya energi yang terbatas, tetapi sejumlah kegiatan manusia berhubungan erat.
Kelangkaan kebutuhan energi sumber daya manusia dan merupakan sepasang tak
berujung kontradiksi dasar, kontradiksi yang dihasilkan atas dasar ekonomi,
yang menyebabkan segala macam pilihan adalah objek studi ekonomi. British
ekonom Harvey dalam "ilmu ekonomi modern" dan ekonomi bawah definisi
langsung: ". Ekonomi adalah studi tentang bagaimana orang mengalokasikan
sumber daya mereka yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan masyarakat ilmu"
Amerika ekonom Paul Samuelson Nordhaus dan co-penulis "Ekonomi"
(edisi 12) dalam ekspresi ekonomi adalah: "Inti dari ekonomi mengakui
realitas kelangkaan ada, dan untuk mempelajari bagaimana masyarakat diatur
sehingga penggunaan yang paling efektif sumber daya. Ini adalah kontribusi yang
unik untuk ekonomi. "
5.
Kebijakan Penetapan Harga
Kebijakan penetapan harga adalah kebijakan dalam menentukan
harga-harga pada tingkat tertentu pada komoditas yang menguasai hajat hidup
orang banyak. Contohnya penetapan tarif dasar listrik oleh pemerintah.
Harga adalah
suatu nilai yang harus di keluarkan oleh pembeli untuk mendapatkan barang atau
jasa yang memiliki nilai guna beserta pelayanannya
a.
Tujuan penetapan harga
Harga
bersifat fleksibel, dimana bisa disesuaikan. sebelum penenetapan harga
perushaan harus mengetahui tujuan dari penetapan harga itu sendiri apabila
tujuannya sudah jelas maka penetapan harga dapat dilakukan dengan mudah.
b.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat harga
Perusahaan
mempertimbangkan berbagai faktor dalam menetapkan kebijakan harga. Adapun
faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat harga antara lain :
v Keadaan
perekonomian berpengaruh terhadap tingkat harga
v Kurva yang
memperlihatkan tingkat pembelian pasar pada berbagai:
1.
Kurva permintaan: Kurva yang memperlihatkan tingkat
pembelian pasar pada berbagai tingkatan harga. Kurva tersebut menjumlahkan
reaksi berbagai individu yang memiliki kepekaan pasar yang beragam.
2.
Biaya: Biaya merupakan faktor dasar dalam penentukan
harga, sebab bila harga yang di tetapkan tidak sesuai maka perusahaan
akan mengalami kerugian. Perasahaan ingin menetapkan harga yang dapat
menutup biaya produksi, distribusi, dan penjualan produknya, termasuk
pengembalian yang memadai atas usaha dan resikonya. Biaya perusahaan ada dua
jenis yaitu :
v Biaya tetap
adalah biaya - biaya yang tidak dipengaruhi oleh produksi atau penjualan.
v Biaya
variable adalah biaya yang tidak tetap dan akan berubah menurut level produksi.
Biaya ini disebut biaya variabel karena biaya totalnya berabah sesuai dengan
jumlah unit yang diproduk.
6. Kebijakan
Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran meliputi semua
nilai barang dan jasa, transfer-transfer (hadiah, hibah, bantuan asing),
transaksi modal (pinjaman dan utang) dan semua transfer keyataan resmi serta
tabungan internasional yang dilaksanakan selama kurun waktu tertentu. Jadi
neraca pembayaran adalah suatu catatan sistemmatis yang mampu memberikan
informasi mengenai tarnsaksi-transaksi ekonomi internasional yang sudah dan
sedang dilakukan oleh suatu Negara dengan Negara lain, dinilai dengan mata uang
pada setiap periodenya (biasanya setaun sekali). Taransaksi ekonomi yang
dicatat dalam neraca pembayaran meliputi transaksi kredit dan transaksi debet.
Transaksi kredit adalah transaksi yang menimbulkan atau menambah hak bagi
penduduk suatu Negara untuk menerima pembayaran dari penduduk Negara lain.
Taransaksi debet adalah transaksi yang menimbulkan atau menambah kewajiban
penduduk suatu Negara untuk melakukan pembayaran kepada penduduk lain.
a.
Tujuan Dan Fungsi Neraca
Pembayaran
Penyusunan
neraca pembayaran mempunyai beberapa tujuan, yaitu:
- Memberikan
informasi kepada pemerintah mengenai posisi Negara di perdagangan
internasional,
- Memberikan
bantuan dan sistem pembayarannya,
- Memberikan
bantuan kepada pemerintah dalam mentapkan kebijakan moneter dan fiskal,
- Memberikan
keterangan kepada pemerintah di dalam menetapkan berbagai kewajiban
perekonomian nasional seperti ekspor impor, lalu lintas moneter serta produksi,
dan
- Membantu
pemerintah dalam mengambil keputusan dalam bidang politik perdagangan dan
urusan pembayarannya.
b.
Neraca pembayaran memiliki beberapa fungsi, yaitu:
- Alat pembukuan
anggaran dan alat pembayaran luar negeri,
- Alat untuk
menjalankan pengaruh transaksi luar negeri terhadap pendapatan nasional,
- Alat untuk
mengukur keadaan perekonomian suatu Negara,
- Alat untuk
menetapkan kebijakan moneter dan fiskal, dan
- Untuk
mengetahui transaksi luar negeri terhadap pendapatan nasional.
c.
Komponen Neraca Pembayaran
v Neraca Pmbayaran Transaksi Berjalan (Current Account): Neraca pembayaran
meliputi semua transaksi tahun berjalan, yaitu ekspor, perdagangan barang dan
bukan barang. Ekspor barang merupakan taransaksi kredit yang menyebabkan
terjadinya aliran uang masuk ke dalam negeri.
v
Neraca Taransaksi Modal (Capital
Account): Neraca transaksi modal meliputi pemberian pinjaman (pours)
dan utang (borrowing) berupa pinjaman jangka pendek dan jangka
panjang. Transaksi modal tersebut dapat berupa hal-hal berikut:
- Kredit untuk kegiatan perdagangan dari Negara lain.
- Deposito yang dimiliki penduduk kita di luar negeri, atau
deposito yang dimiliki penduduk luar negeri di dalam negeri.
- Pembelian surat-surat berharga jangka pendek oleh penduduk
luar negeri, atau penjualan surat-surat berharga jangka pendek kepada penduduk
luar negeri di dalam negeri.
- Adanya investasi di luar negeri, atau investasi asing di
dalam negeri.
- Pembelian surat-surat berjangka panjang oleh penduduk luar negeri, atau
penjualan surat-surat berharga jangka panjang kepada penduduk luar negeri di
dalam negri.
- Pinjaman jangka panjang dari penduduk Negara lain kepada Indonesia,
atau pinjaman jangka panjang dari penduduk Indonesia kepada Negara lain.
v
Neraca Jasa: Neraca meliputi
transportasi dan asuransi, pengeluaran para wisatawan, laba
perorangan yang dibagiakan, kiriman uang, hibah, jasa-jasa yang diterima dari
dan yang diberikan ke Negara lain.
v
Neraca Moneter (Accommodating
Transaction): Transaksi ini timbul karena transaksi yang lain (autonomous).
Yang termasuk dalam transaksi autonomous adalah transaksi yang sedang berjalan,
taransaksi kapital, dan transaksi satu arah. Yang termasuk transaksi lintas moneter
adalah mutasi adalah hubungan dengan IMF, pasiva luar negeri dan aktiva luar
negeri.
v
Neraca Perdagangan: Neraca
perdagangan adalah suatu catatan atau ikhtisar yang memuat atau mencatat semua
transaksi ekspor dan transaksi impor barang-barang. Ekspor barang-barang
dicatat sebelah kredit, sedangakn import barang-barang dicatat dalam pos debet.
v
Transaksi Unilateral: Transaksi
Unilateral adalah teransaksi yang tidak menimbulkan kewajiban membayar bagi
Negara yang menerima barang kepada yang memberikan barang.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Pemerintah
sebagai salah satu pelaku ekonomi (rumah tangga pemerintah), memiliki fungsi
penting dalam perekonomian yaitu berfungsi sebagai stabilitas, alokasi, dan
distribusi.
Masalah
Utama Perekonomian
- Pertumbuhan Ekonomi
- Ketidakstabilan Perkembangan Ekonomi
- Pengangguran .
- Inflasi .
- Ketidakseimbangan Neraca Perdagangan dan Pembayaran
1.
sumber daya manusia
·
jumlah tenaga kerja (kurang)
·
restruktur perusahaan
2. masalah globalisasi
ekonomi
·
masuknya produk Negara berkembang ke negra maju
·
perpindahan investasi dari Negara maju ke Negara berkembang
·
krisis ekonomiu di Negara berkembang
·
masalah hidup
- Pertumbuhan Ekonomi
- Efisiensi ekonomi (manfaat maksimum).
- Kesempatan kerja penuh
- Stabilitas tingkat harga
- Kebebasan ekonomi.
- Distribusi pendapatan yang adil (an Equitable Distribution of Income)
- Kepastian ekonomi
- Neraca perdagangan (Balance of Trade)
Jadi,
masalah-masalah dalam bidang ekonomi yang dihadapi pemerintah bukan hanya
tanggung jawab pemerintah saja, tetapi kita sebagai warga negara yang baik
semestinya ikut membantu dalam mengatasinya. Banyak cara yang dapat diupayakan
dimulai dengan melakukan program-program serta kebijakan-kebijakan. Hal
tersebut tidak akan berjalan dengan baik tanpa kerja sama masyarakatnya. Untuk
itu, masyarakat semsetinya sudah dapat memposisikan dirinya untuk membantu
supaya pembangunan yang dilakukan pemerintah tersebut berjalan dengan baik
dengan cara tidak menjadi beban atau kendala bagi pemerintah.
B.
SARAN
Seharusnya
lebih diperhatikan lagi dalam menjalankan roda ekonomi, suatu Negara akan
sangat tergantung pada sistem apa yang akan mereka anut,karena hal ini sangat mempengaruhi
peran yang akan dijalankan oleh Negara tersebut.Selain itu ideology juga
menjadi faktor penentu dalam sistem perekonomian disuatu Negara.Hal ini pula
yang menjadi pembeda dalam kegiatan perekonomian yang akan terlihat jelas pada
setiap kebijakan atau keputusan-keputusan dalam proses pengelolaan ekonomi
suatu Negara.
DAFTAR
PUSTAKA
http://Kuliahsemester1.worldpress.com/pengantar-ekonomi-bentuk-kebijakan-ekonomi-dari-pemerintah/
Heru Subiantoro(Ed).Kebijakan Fiskal:Pemikiran,konsep,dan implementasi.jakarta:KOMPAS
2003
Tidak ada komentar:
Posting Komentar