BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Untuk dapat bertahan , organisasi harus mampu mengarahkan
warganya agar dapat beradaptasi dengan baik dan bahkan agar mampu memanfaatkan
dampak positif dari berbagai pembaruan tersebut dengan pengembangan diri dan pengembangan
organisasi. Proses mengarahkan warga organisasi dalam mengembangkan diri
menghadapi perubahan inilah yang dikenal luas sebagai proses organization
development (Pengembangan Organisasi.
Suatu
organisasi akan mengalami perubahan karena organisasi selalu menghadapi
berbagai macam tuntutan kebutuhan. Tuntutan itu timbul sebagai akibat pengaruh
lingkungan (eksternal dan internal) organisasi yang selalu berubah. Untuk
menghadapi faktor penyebab perubahan tersebut, organisasi harus dapat
menyesuaikan diri dengan pengadakan berbagai perubahan dalam dirinya.
Perubahan-perubahan itu tentunya ke arah pengembangan organisasi yang lebih
baik.
Untuk
melakukan perubahan ke arah pengembangan organisasi ini, tidak luput dari
timbulnya berbagai problem-problem yang justru dapat membahayakan kelangsungan
organisasi. Problem pengembangan juga merupakan salah satu problem pelik yang
harus dipecahkan oleh para manajer, karena bukan saja organisasi-organisasi
perlu dikembangkan, tetapi pula manusia di dalam organisasi tersebut perlu pula
diikut sertakan dalam pengembangan organisasi, dalam rangka usaha menghadapi
pihak saingan dan tuntutan lingkungan. Salah satu masalah penting yang dapat
terjadi dalam perubahan dan pengembangan organisasi adalah konflik. Namun, di dalam
kenyataannya organisasi seringkali terjadi keadaan yang tidak mengalami
pertumbuhan yang disebabkan keengganan manusia untuk mengikuti perubahan,
dimana perubahan dianggap bisa menyebabkan dis equilibrium (hilangnya
keseimbangan moral). Hal ini mengakibatkan penyakit masyarakat atau tindakan
yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam organisasi sehingga perlu
dilakukan pengembangan organisasi untuk melakukan evaluasi, adaptasi, kaderisasi
dan inovasi.
Pengembangan
organisasi merupakan proses terencana untuk mengembangkan kemampuan organisasi
dalam kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berubah, sehingga dapat
mencapai kinerja yang optimal yang dilaksanakan oleh seluruh anggota
organisasi. Pengembangan Organisasi merupakan program yang berusaha
meningkatkan efektivitas keorganisasian dengan mengintegrasikan keinginan
individu akan pertumbuhan dan perkembangan dengan tujuan keorganisasian.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa
yang dimaksud dengan Pengembangan Organisasi ?
2. Apa
saja sasaran, unsur dan ciri dari pada pengembangan Organisasi?
3. Apa
yang dimaksud dengan Perubahan Organisasi ?
4. Apa
saja faktor-faktor perubahan Oragnisasi ?
5. Coba
bandingkan Toserba Yogya dengan Pasar Losari?
C. TUJUAN
1. Mengetahui
yang dimaksud dengan Pengembangan Organisasi.
2. Mengetahui
sasaran, unsur dan ciri dari pada pengembangan Organisasi.
3. Mengetahui
yang dimaksud dengan Perubahan Organisasi.
4. Mengetahui
apa saja faktor-faktor perubahan organisasi.
5. Mengatahui
perbandingkan Toserba Yogya dengan Pasar Losari.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PENGEMBANGAN ORGANISASI
Pengembangan organisasi
adalah suatu disiplin ilmiah baru yang sangat banyak kaitannya dengan
masalah-masalah perilaku organisasi. Telah terbukti teknik-teknik pengembangan
organisasi selanjutnya memungkinkan organisasi meningkatkan efektivitas dan
kemampuannya beradaptasi dengan kondisi dan tentutan lingkungan yang selalu
berubah.
Pengembangan
organisasi merupakan suatu usaha jangka panjang untuk meningkatkan kecakapan
suatu organisasi dalam memecahkan persoalan dan kemampuannya untuk menyesuaikan
diri dengan perubahan yang terjadi pada lingkungannya melalui bantuan dari
konsultan, atau disebut dengan agen pembaharu, baik yang berasal dari luar
maupun dari dalam sendiri. Konsultan tersebut berasal dari kelompok penganut ilmu-ilmu
perilaku.
B. SASARAN PENGEMBANGAN ORGANISASI
Proses pengembangan organisasi diterapkan dengan sasaran :
1.
Peningkatan
efektivitas organisasi sebagai suatu sisten yang terbuka.
2.
Mengembangkan
potensi yang mungkin masih terpendam dalam diri para anggota organisasi menjadi
kemampuan operasional yang nyata.
3.
Intervensi
keprilakuan dilaksanakan melalui kerjasama antara manajemen dengan para anggota
organisasi untuk menemukan cara-cara yang lebih baik demi tercapainya tujuan
(individu/organisasi)
C. UNSUR-UNSUR
PENGEMBANGAN ORGANISASI
1.
Terencana,
2.
Mencakup
seluruh organisasi,
3.
Berdampak
jangka pancang,
4.
Melibatkan
manajemen puncak,
5.
Menggunakan
berbagai bentuk intervensi berdasarkan pendekatan keprilakuan
D. CIRI-CIRI
PENGEMBANGAN ORGANISASI YANG EFEKTIF
1. Pengembangan Organisasi merupakan
suatu strategi terencana dalam mewujudkan perubahan organisasional. Perubahan
dimaksud harus mempunyai sasaran yang jelas dan didasarkan pada suatu diagnosis
yang tepat tentang wilayah permasalahan yang dihadapi oleh organisasi.
2. Pengembangan Organisasi berupa
kolaborasi antara berbagai pihak yang akan terkena damapak perubahan yang akan
terjadi. Artinya, keterlibatan dan partisipasi para anggota organisasi
merupakan suatu keharusan mutlak.
3. Program Pengembangan Organisasi
menekankan cara-cara baru yang diperlukan guna meningkatkan kinerja seluruh
anggota organisasi dan semua satuan kerja dalam organisasi terlepas dari tipe
dan struktur organisasi yang diberlakukan dan digunakan.
4. Pengembangan Organisasi mengandung
nilai-nilai humanistik dalam arti bahwa dalam meningkatkan efektivitas
organisasi, pengembangan potensi manusia harus menjadi bagian yang penting.
5. Pengembangan Organisasi menggunakan
pendekatan kesisteman yang berarti selalu memperhitungkan pentingnya
interelasi, interaksi dan interdependensi antara berbagai satuan kerja sebagai
bagian integral dari suatu sistem yang utuh.
6. Pengembangan Organisasi menggunakan
pendekatan ilmiah dalam upaya meningkatkan efektivitas organisasi.
E.
PENGERTIAN
PERUBAHAN ORGANISASI
Perubahan atau berubah secara
etimologis dapat bermakna sebagai usaha atau perbuatan untuk membuat sesuatu
berbeda dari sebelumnya. Dalam istilah perubahan organisasi, dikenal istilah
senada yaitu change interventation; sebuah rancangan aksi atau tindakan untuk
membuat inovasi merubah sesuatu menjadi berbeda. Dan change again; individu
atau kelompok yang bertindak sebagai katalis atau suatu sekte yang bertanggung
jawab untuk melakukan manajemen dan menentukan prosedur kerja kedepan.
Perubahan organisasi akan mengarah kepada opsi mundur, apabila system
perencanaan yang ada didalamnya baik satu ataupun banyak komponen yang menyusun
mengalami disfungsi. Konsekuensinya akan tampak pada meredupnya kegiatan tanpa
ada alasan yang jelas dan timbulnya kesenjangan di dalam organisasi untuk hal
yang paling tampak adalah pada administrasi yang tumpang tindih dan tidak sesuai
dengan AD/ART organisasi.
Perubahan organisasi akan
mengarah pada opsi stagnan, apabila terjadi gangguan sistgem organisasi yang
tidak ditangani secara serius oleh kolektif. Sebenarnya banyak factor yang
menyebabkan stagnansi. Namun yang paling gencar terjadi ada dua yaitu, ketidak
sesuaian itu sendiri dan munculnya satu kejadian atau satu sistem yang tidak
diduga sebelumnya. Seperti sekelompok pengelola perusahaan yang kaget terhadap
inflasi saham yang dialami oleh perusahaannya masing-masing. Perubahan
organisasi akan mengarah pada opsi maju apabila ada kesinambungan yang harmonis
antara system dan pelaksananya. Suasana yang berlangsung pada sisterm tersebut
tertata dan dilaksanakan sesuai dengan prosedur atau membuat inovasi yang
koorperatif satu sama lain.
F. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERUBAHAN
1.
Tantangan utama dimasa depan
Karena manusia merupakan makhluk yang dinamis, baik secara internal maupun secara
eksternal, dalam arti interaksi dengan lingkungannya, manusia selalu berada
pada kondisi cair, yang berarti dituntut terus berubah dan bahkan ada kalanya
berada dalam situasi ketidakseimbangan (disekulibrium).
2.
Perubahan dalam konfigurasi ketenagakerjaan
Aspek yang kedua, disamping faktor usia juga faktor keanekaragamannya makin
banyak wanita karier dalam berbagai organisasi, bahkan sampai dengan posisi
manajemen puncak. Hal ini disebabkan oleh :
·
Perubahan mendasar tentang persepsi masyarakat
mengenai peranan wanita atau penggerak emansipasi wanita dalam segala bidang
(politik, pemerintahan, bisnis, LPM, dll)
·
Kesamaan kesempatan mengecap pendidikan, termasuk
pendidikan tinggi
·
Pertimbangan ekonomi: istri membantu untuk mencukupi biaya
hidup layak
·
Kaum wanita sebagai pencari nafka utama.
3.
Tingkat pendidikan para pekerja
Kenyataan menunjukkan bahwa baik di negara-negara industri atau maju maupun
di negara-negara dunia ketiga, tingkat pendidikan formal para warga masyarakat
semakin tinggi. Peningkatan harapan dalam hal karier atau perolehan pekerjaan
serta penghasilan.
4.
Teknologi
Teknologi dewasa ini berkembang dengan pesat dan kepesatannya belum pernah
dialami oleh umat manusia sebelumnya.
Revolusi teknologi transportasi, komunikasi dan informasi berlangsung
demikian cepatnya, sehingga berakibat pada perubahan persepsi manusia tentang
ruang, jarak, dan waktu, seolah-oleh hukum tentang ketiga hal tersebut sudah
tidak berlaku lagi.
Ketiga jenis revolusi tersebut, berpengaruh sangat kuat pada kehidupan
organisasional, dari segi proses manajemen mulai perencanaan sampai dengan
proses selanjutnya.
5.
Situasi perekonomian
Dalam bidang perekonomian, dunia mengalami berbagai perkembangan, baik yang
positif maupun yang negatif, yang pada gilirannya berakibat pada perubahan
dalam cara mengelola organisasi pada tingkat mikro.
6.
Berbagi kecenderungan sosial
Pengusaha harus selalu mengamati pelanggannya, karena :
·
Preferensi pelanggan sering berubah
·
Pendidikan makin tinggi
·
Kemampuan finansial meningkat
·
Perubahan status sosial
·
Pertimbangan gengsi
·
Adanya produk yang sedang trendy.
7.
Faktor geopolitik
Segala sesuatu yang berhubungan dan dipengaruhi kegiatan pemerintahan.
8.
Persaingan
Persaingan tajam bukan hanya diantara perusahaan-perusahaan multi nasional,
akan tetapi juga antara mereka dengan perusahaa-perusahaan besar di negara
dunia ketiga, karena berbagai perusahaan bergerak dipasaran yang sama untuk
komoditi sejenis.
Persaingan menuntut perusahaan untuk :
·
Mempertahankan keunggulan kompetitif yang dimilikinya
·
Meningkatkan mutu produk yang dihasilkan
·
Menjamin kontinuitas suplai barang yang dijual
·
Menjual produk dengan harga bersaing
9.
Pelestarian lingkungan
“pelestarian yang hidup sekarang bukannya hanya mewarisi planet bumi dengan
segala isinya dari nenek moyang, melainkan dipinjam dari generasi-generasi yang
masih akan lahir”.
Makna tersebut bahwa dalam upaya meningkatkan kesejahteraan umat manusia,
sumber daya alam harus diupayakan kelestariannya. Karena itulah banyak pihak
yang menyuarakan pandangan mutlak perlunya pembangunan ekonomi yang berwawasan
lingkungan dilaksanakan dan dipertahankan.
G. AGEN
PENGUBAH DALAM PENGEMBANGAN ORGANISASI
Usaha perubahan suatu organisasi selalu ditandai oleh adanya
orang-orang yang mempelapori, menggerakkan dan menyebarluaskan proses perubahan
tersebut. Mereka adalah orang-orang yang disebut sebagai agen perubahan. Dalam
rumusan Havelock (1973) agen perubahan adalah orang yang membantu terlaksananya
perubahan atau suatu inovasi berencana. Inovasi sendiri adalah pengenalan dan
penerapan hal-hal, gagasan, ide-ide baru. Agen pengubah (change agents) dapat berasal dari :
· Agen Perubahan Eksternal : adalah
individu dari luar organisasi yang diminta atau ditugasi untuk memberikan
usulan tentang perubahan.
· Agen Perubahan Internal : adalah staf
ahli dalam organisasi yang secara khusus dilatih untuk melakukan pengembangan
organisasi
· Agen Perubahan eksternal-internal :
adalah usaha memadukan orang-orang dari dalam dan luar organisasi dengan
mengambil menfaat atau kelebihan dan mengurangi kelemahan dari agen perubahan
internal dan eksternal.
Agen-agen
Perubahan dapat berupa :
Manajer
Karyawan
Konsultan
luar
Kualifikasi dasar agen Perubahan :
1) Kualifikasi Teknis : kompetensi
teknis dalam tugas spesifik dari proyek perubahan yang bersangkutan.
2) Kemampuan Administratif : yaitu
persyaratan administratif yang paling dasar dan elementer, yakni kemauan untuk
mengalokasikan waktu secara detail untuk persoalan-persoalan yang relatif
sulit.
3) Hubungan antar pribadi. Seorang agen
perubahan harus mampu menanamkan karakteristik dalam dirinya agar dapat menjadi
panutan atau teladan bagi sekelompok orang yang menjadi target perubahannya.
Menurut Havelock (1970) dalam Nasution, 1990:38, agen pengubah dalam
pengembangan organisasi memiliki karakteristik sebagai berikut :
-
Agen
perubahan harus memiliki nilai-nilai dan sikap mental yang dapat
mempertimbangkan manfaat inovasi atau perubahan bagi organisasinya maupun
masyarakat sekitar.
-
Agen perubahan harus mengetahui bahwa
individu, kelompok dan masyarakat dalam organisasi merupakan sistem-sistem
terbuka yang saling berhubungan dimana agen perubahan harus mengetahui
bagaimana orang lain memandang peranannya. Serta dapat memperkirakan konsep
alternatif mengenai perubahan di masa sekarang dengan masa mendatang.
-
Agen
perubahan harus memiliki keterampilan untuk menyampaikan kepada orang lain
mengenai pengetahuan, nilai-nilai dan keterampilan yang dimilikinya,
mengembangkan dan memelihara hubungan proyek peubahan dengan orang lain,
mengatasi kesalahpahaman dan konflik, membina tim kerja sama untuk perubahan,
dan menyampaikan ke masyarakat akan potensi yang tersedia dari sumber-sumber
mereka sendiri.
Menurut Rogers dan Shoemaker, agen
perubahan berfungsi sebagai mata rantai komunikasi antar dua sistem sosial. Yaitu
menghubungkan antara sistem sosial yang mempelopori perubahan dengan
sistem masyarakat yang dibinanya dalam
usaha perubahan tersebut. Masyarakat disini berarti anggota organisasi. Peran
utama seorang agen perubahan yaitu
(Nasution, 2004:129) :
· Sebagai katalisator yang
menggerakkan anggota organisasi untuk melakukan perubahan
· Sebagai pemberi pemecahan persoalan
· Sebagai pembantu proses perubahan
yaitu dalam proses pemecahan masalah dan penyebaran inovasi, serta memberi
petunjuk mengenai :
- Bagaimana mengenali dan merumuskan
kebutuhan
- Bagaimana mendiagnosa permasalahan
dan menentukan tujuan
- Mendapatkan sumber-sumber yang
relevan
- Memilih atau menciptakan pemecahan
masalah
- Menyesuaikan dan merencanakan
pentahapan pemecahan masalah
H. PERBANDINGAN TOSERBA YOGYA DENGAN PASAR LOSARI
Ø Toserba YOGYA
Toserba
Yogya adalah sebuah pusat perbelanjaan yang terletak di Daerah Losari-Brebes.
Sebelum toserba Yogya ini berdiri, dulunya adalah Dedy Jaya yang tak lain
adalah sebuah supermarket, terus tidak tahu karena alasan apa, Dedy Jaya ini
dijual dan dibeli oleh Yogya Group beberapa tahun silam sekitar tahun 2010. Setelah
dibeli awalnya bangunan tersebut direnovasi terlebih dahulu agar tampilannya
berbeda dengan sebelumnya.
Perbandingan ini
dipengaruhi faktor-faktor perubahan, dari segi :
·
Tantangan utama dimasa depan:
Pesatnya perkembangan jaman yang semakin modern, maka Toserba Yogya sebagai
tempat perbelanjaan menawarkan berbagai macam kebutuhan masyarakat yang ingin
berbelanja, memfasilitasi seperti supermarket dan tempat hiburan serta area
bermain anak itu semua untuk memanjakan para konsumennya agar tidak pindah ke
tempat perbelanjaan yang lain.
·
Perubahan dalam kofigurasi ketenagakerjaan
Pemilihan karyawan juga penting dalam menunjang keberhasilan tempat
perbelanjaan, saat ini dibutuhkan karyawan yang muda baik itu laki-laki maupun
perempuan, tetapi banyak didominasi oleh karyawan perempuan, karena untuk
menarik konsumen agar membeli produk yang ditawarkan dalam outlet-outlet tersebut.
·
Pendidikan para pekerja
Kemudian faktor berikutnya yaitu pendidikan para karyawan juga perlu,
pendidikan minimal lulusan SMK /sederajatnya, pendidikan penting karena dari
pendidikan kita dapat mengetahui sikap dan sifat para karyawannya yang
berkepribadian baik, bertutur kata sopan, untuk bisa menarik konsumennya.
·
Teknologi
Perkembangan teknologi saat ini sangat maju, maka Toserba Yogya memasarkan produknya
melalui dalam bentuk katalog di website maupun media sosial serta melaui
radio-radio setempat. Dengan pemasaran
ini memudahkan konsumen berbelanja dan semakin
terkenal tempat perbelanjaan ini.
·
Situasi perekonomian
Barang atau jasa yang disediakan atau diperjualkan di Pusat perbelanjaan
ini berbeda sedikit mahal dengan pasar tradisional. Tapi masih bisa untuk semua
kalangan konsumen dari konsumen tingkat bawah, menengah maupun kalangan atas
karna harga yang ditawarkan terjangkau.
·
Berbagai kecenderungan sosial
Pusat perbelanjaan ini mengetahui keinginan kunsumen, segmentasi pasar saat
ini dan menyediakan produk yang sedang trendy, agar tetap eksis dan diminati
oleh para konsumennya.
·
Faktor geopolitik
Faktor politik juga ikut andil dalam maju atau tidaknya tempat perbelanjaan
ini, manajemen yang peka terhadap perubahan yang terjadi dalam berbagai segi
kehidupan masyarakat.
·
Persaingan
Saat ini banyak berdiri pusat perbelanjaan yang baru dan itu merupakan
pesaing dari Toserba Yogya, maka Toserba Yogya harus mampu menciptakan suasana yang berbeda
dengan tempat-tempat perbelanjaan modern lainnya didaerah sekitarnya,
meningkatkan mutu produk yang ada, menjual produk dengan harga yang bersaing
dengan mall lainnya.
·
Pelestarian lingkungan
Tempat yang strategi dapat memudah kansumen untuk mengunjungi Toserba Yogya.
Lagipula Toserba Yogya ini letaknya sangat strategis dimana letaknya di jalur
pantura Losari.
v Kesimpulan: bahwa Toserba Yogya merupakan
salah satu pusat perbelanjaan modern satu-satunya di daerah losari, Toserba
Yogya ini mampu memikat konsumen agar berbelanja disini karena sebelumnya tidak
ada pusat perbelanjaan modern didaerah tersebut, maka masyarakat antusias
dengan adanya toserba ini, mereka tidak perlu jauh-jauh jikalau ingin berbelanja
ke pasar modern. Ada juga kelebihannya seperti kenyamanan tempat, kualitas dari
barangnya juga bagus tetapi harganya sebanding (ada kualitas ada harga).
Ø Pasar Losari
Pasar Losari
merupakan salah satu pasar tradisional di daerah Losari-Brebes. Dinamai Pasar Losari
karena letaknya di Kecamatan Losari, jadi diberi nama sesuai daerah asal pasar
tersebut. Pasar tradisional ini terletak dijalur Pantura Losari, dan kawasan
pasar ini dekat dengan kali Cisanggarung, pasar ini sangat luas dan memanjang
ke arah utara sehingga dekat dengan pesisir laut jawa sehingga diujung utara
pasar ini terdapat penjualan ikan-ikan yang masih segar.
Perbandingan di pengaruhi
faktor-faktor perubahan, dari segi :
·
Tantangan utama dimasa depan
Saat ini sudah ada supermarket maupun minimarket dis=daerah losari, yang
otomatis konsumen lebih memilih berbelanja ditempat tersebut karena lebih
nyaman, sehingga pasar Losari kurang dikunjungi oleh para konsumennya, jadi
Pasar Losari harus melakukan perubahan seperti tempat yang dibangun lebih
nyaman.
·
Perubahan dalam konfigurasi ketenagakerjaan
Dalam Pasar Losari ini di dominasi penjualnya berusia tua, berpenampilan
kurang menarik sehingga tidak menarik konsumen untuk berbelanja.
·
Tingkat pendidikan
Para penjual di pasar Losari ini bervariasi ada penjual yang mengenyam
dunia pendidikan bahkan ada yang tidak, dalam pasar ini tidak mementingkan
tingkat pendidikan, asal mereka mau berwirausaha maka akan mencapai kesuksesan.
·
Teknologi
Para penjual di pasar ini tidak atau belum memanfaatkan kecanggihan
teknologi saat ini untuk memasarkan produk-produknya.
·
Situasi perekonomian
Konsumen yang memilih ke pasar ini banyak diminati oleh kalangan menengah
kebawah, kemudian ada kegiatan tawar menawar antara penjual dan pembeli.
·
Faktor geopolitik
Pemerintah harus ikut campur untuk menstabilkan harga barang-barang,
terutama harga bahan pokok. Agar penjual tidak menjual dengan harga seenaknya
sendiri.
·
Berbagai kecenderungan sosial
Konsumen yang berbelanja pada pasar ini tidak membeda-bedakan pembelinya,
baik itu kalangan atas maupun kalangan bawah sama saja pelayanannya.
·
Persaingan
Pasar Losari belum mampu bersaing dengan pasar modern, dikarenakan modal
yang terbatas, sehingga pasar tidak berkembang.
·
Pelestarian lingkungan
Pasar ini tetap diminati oleh banyak masyarakat yang sudah terbiasa dengan
hal-hal atau suasana pasar tradisional tapi tidak banyak pula yang mulai
beralih berbelanja kepasar modern. Eksistensinya
mulai memudar sesuai perkembangan zaman, dapat juga karena pengaruh keadaan
lingkungannya Kios-kios besar kini digantikan oleh para pedagang kaki lima yang
menggelar dagangannya hingga tepi jalan. Kawasan pasar mulai menjadi kumuh dan
tidak terawat.
v Kesimpulan : saat ini Pasar Losari kurang
diminati oleh para konsumen untuk
berbelanja apalagi buat orang-orang kalangan atas, dikarenakan tidak mampu
bersaing dengan pasar modern, kemudian bangunannya tidak di rawat dengan baik,
sehingga konsumen berpindah ke pasar yang lebih modern. Apalagi orang yang sudah
terbiasa atau tidak terbiasa berbelanja kepasar seperti memandang rendah akan
pasar tradisional, padahal jikalau pasar tradisional itu dibangun dengan tempat
yang lebih nyaman pasti banyak pengunjungnya.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Perubahan organisasi merupakan perubahan yang
berkaitan dengan pengembangan, perbaikan, maupun penyesuaian yang meliputi
struktur, teknologi, metode kerja maupun sistem manajemen suatu organisasi.
suatu organisasi tidak harus melaksanakan suatu perubahan. Hal ini merupakan
suatu strategi untuk memenuhi beberapa keseluruhan tujuan dari suatu
organisasi. Pengembangan Organisasi adalah suatu pendekatan sistematik, terpadu
dan terencana untuk meningkatkan efektivitas organisasi serta memecahkan
masalah-masalah (seperti kutrangnya kerja sama/koperasi, desentralisasi yang
berlebihan dan kurang cepatnya komunikasi dan sebagainya) yang merintangi
efisiensi pengoperasian pada semua tingkatan.
Dari
perbandingan perubahan diatas terlihat sekali perbandingan antara Toserba Yogya
dengan Pasar Losari, konsumen lebih memilih berbelanja ke Pasar Modern
dibandingkan ke Pasar Tradisional. Keduanya
memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, seperti: masalah tempat, jelas
pasar modern lebih nyaman dari pasar tradisional; masalah harga, pasar modern
harganya cukup mahal dari pada pasar tradisional yang lebih terjangkau; ada
kualitas ada barang, dilihat dari kualitasnya di pasar modern kualitas sangat
diutamakan oleh karena itu lebih berpengaruh pada harga suatu barang, tapi
bukan dengan begitu pasar tradisional kualitasnya buruk, tidak juga.
B. SARAN
Dengan makalah ini
penulis berharap agar pembaca dapat memahami tentang arti penting perubahan dan perkembangan
organisasi di dalam kehidupan berorganisasi. Semoga makalah ini dapat berguna
bagi pembaca. Penulis juga mengharapkan kritik yang membangun agar penulis bisa
lebih baik lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar