Rabu, 25 Januari 2017

PENGEMBANGAN ORGANISASI ( POS Vs JNE )



BAB I
PENDAHULUAN


A.  LATAR BELAKANG
Pengertian pokok pengembangan organisasi adalah perubahan yang terencana (planned change). Perubahan , dalam bentuk pembaruan organisasi dan pengembangan organisasiernisasi, terus menerus terjadi dan mempunyai pengaruh yang sangat dominan dalam masyarakat kini. Organisasi beserta warganya, yang membentuk masyakat mpengembangan organisasiern , mau tidak mau harus beradaptasi terhadap arus perubahan ini. Perubahan perubahan yang terjadi pada dasarnya dapat dikelompokkan dalam empat katagori , yaitu perkembangan teknologi, perkembangan prpengembangan organisasi, ledakan ilmu pengetahuan dan jasa yang mengakibatkan makin singkatnya daur hidup para pengembangan organisasi, serta perubahan sosial yang mempengaruhi perilaku, gaya hidup, nila nila dan harapan tiap orang.
Untuk dapat bertahan , organisasi harus mampu mengarahkan warganya agar dapat beradaptasi dengan baik dan bahkan agar mampu memanfaatkan dampak positif dari berbagai pembaruan tersebut dengan pengembangan diri dan pengembangan organisasi. Proses mengarahkan warga organisasi dalam mengembangkan diri menghadapi perubahan inilah yang dikenal luas sebagai proses organization development (PENGEMBANGAN ORGANISASI).
Berdirinya suatu organisasi pastilah mempunyai tujuan, pengembangan organisasi merupakan sarana untuk mencapai tujuan organisasi. Suatu organisasi juga senantiasa dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Penjelasan oleh Wendell French, seorang penulis buku Pengembangan Organisasi dalam Sigit, 2003:39, bahwa pengembangan organisasi merupakan suatu usaha jangka panjang, bukan usaha jangka pendek, dalam arti pengembangan organisasi adalah suatu usaha terus-menerus atau berkelanjutan dan suatu kesediaan untuk melakukan perubahan secara berkelanjutan.
Sasaran pengembangan organisasi mengarah pada hubungan pribadi yang lebih efektif antara manajer dan karyawan di semua jenjang organisasi guna menghapus hambatan-hambatan komunikasi antarpribadi dan kelompok. Sasaran pengembangan organisasi juga dalam tumbuh berkembangnya iklim yang ditandai dengan saling percaya dan keterbukaan yang dapat memotivasi serta menantang anggota organisasi untuk lebih berprestasi.
Pengembangan organisasi juga merupakan bentuk usaha perubahan berencana yang dikendalikan dan dipimpin oleh top manajemen. Bertujuan untuk meningkatkan keefektifan kerja dan kesehatan organisasi. Dalam prakteknya menggunakan metode intervensi berencana terhadap proses dalam organisasi dengan memanfaatkan teori-teori perilaku. Intervensi pengembangan organisasi dilakukan oleh manajer atau konsultan dengan sasaran individu, kelompok, dan organisasi.
Tujuan pengembangan organisasi adalah untuk meningkatkan prestasi dan keefektifan kerja keseluruhan dari seluruh kelompok, departemen dan organisasi serta menciptakan kesehatan organisasi ; memudahkan pemecahan masalah dalam pekerjaan dan meningkatkan mutu keputusan ; mengadakan perubahan-perubahan yang efektif ; meningkatkan keterlibatan dengan tujuan organisasi.
Berdasarkan penjelasan diatas, hal yang melatarbelakangi penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui apakah dan bagaimana yang dimaksud dengan pengembangan organisasi, dalam makalah ini sebagai pengambilan sample yaitu PT. Pos Indonesia (Kantor Pos) dan PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE). Makalah ini akan menjelaskan tentang kedua organisasi tersebut dan bagaimana dalam pengembangan organisasinya.

B.     RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam penyusunan makalah ini, sebagai berikut:
1.      Apa pengertian dari pengembangan organisasi?
2.      Apa saja sasaran, unsur dan ciri dari pada pengembangan organisasi itu?
3.      Apa saja faktor-faktor penyebab dari perubahan?
4.      Apa saja agen pengubah dalam pengembangan organisasi?
5.      Bagaimana pengembangan organisasi dalam PT Pos Indonesia dan JNE?

C.     TUJUAN
Tujuan dalam penyusunan makalah ini, agar pembaca dapat mengetahui tentang:
1.      Pengertian pengembangan organisasi
2.      Sasaran, unsur, dan ciri pengembangan organisasi
3.      Faktor-faktor penyebab perubahan
4.      Agen pengubah dalam pengembangan organisasi
5.      Pengembangan organisasi dalam PT Pos Indonesia dan JNE




BAB II
LANDASAN TEORI

A.  PENGERTIAN PENGEMBANGAN ORGANISASI
Pengembangan Organisasi (PO) merupakan cara pendekatan terhadap perubahan yang berjangka panjang dan lebih luas ruang lingkupnya dengan tujuan untuk menggerakkan seluruh organisasi ke arah tingkat fungsional yang lebih tinggi. (Indrawijaya, 1989:203)
Karena menyangkut perubahan sikap, persepsi,perilaku dan harapan semua anggota organisasi, pengembangan organisasi di definisikan sebagai upaya pimpinan yang terencana dalam meningkatkan efektivitas organisasi, dengan menggunakan cara intervensi (oleh pihak ketiga) yang didasarkan pada pendekatan perilaku manusia. Dengan kata lain penerapan pengembangan organisasi dalam organisasi dilakukan dengan bantuan konsultan ahli, sistemis ,harus didukung oleh pimpinan serta luas aplikasinya.
Teori dan praktik pengembangan organisasi didasarkan pada beberapa asumsi penting yakni :
·      Manusia sebagai individu, Dua asumsi penting yang mendasari pengembangan organisasi adalah bahwa manusia memiliki hasrat berkembang dan kebanyakan orang tidak hanya berpotensi , dan berkeinginan untuk berkontribusi sebanyak mungkin pada organisasi. pengembangan organisasi bertujuan untuk menghilangkan faktor faktor dalam organisasi yang menghambat perkembangan dan menghalangi orang untuk berkontribusi demi tercapainya sasaran organisasi.
·      Manusia sebagai anggota dan pemimpin kelompok. Organisasi yang menerapkan pengembangan organisasi harus berasumsi bahwa setiap orang dapat diterima dan diakui perannya oleh kelompok kerjanya. Dalam organisasi perlu ditumbuhkan keterbukaan agar para anggotanya dapat dengan leluasa mengungkapkan perasaannya dan pikirannya. Dalam keterbukaan , orang akan mendapatkan kepuasaan kerja yang lebih tinggi, sehingga dengan demikian performansi kelompok akan lebih efektif.
·      Manusia sebagai wadah organisasi. Hubungan antar kelompok – kelompok dalam organisasi menentukan efektivitas masing masing kelompok tersebut. Misalnya bila komunikasi antar-kelompok hanya terjadi pada tingkat manajernya , koordinasi dan kerjasama akan kurang efektif daripada bila segenap anggota kelompok terlibat dalam interaksi.
Makna pengembangan oraganisasi menurut beberapa ahli : (Indrawijaya, 1989:203)
Robbins, pengembangan organisasi adalah sebuah metode yang bertujuan mengubah sikap, nilai dan keyakinan dari karyawan sehingga karyawan itu sendiri dapat mengidentifikasi dan mengimplementasikan perubahan teknis seperti reorganisasi, fasilitas yang dirancang ulang dan hal-hal yang dibutuhkan untuk meningkatkan organisasi mereka.
French dan Bell, pengembangan organisasi adalah suatu usaha jangka panjag untuk memperbaiki proses-proses pemecahan masalah dan pembaharuan organisasi, terutama melalui manajemen budaya organisasi yang lebih efektif dan kolaboratif dengan tekanan khusus pada budaya tim kerja formal dengan bantuan agen perubahan (change agent), katalisator, dan pengguna teori serta teknologi ilmiah kepeilakuan terapan dan mencakup riset kegiatan.
Bennis, pengembangan organisasi adalah suatu tanggapan terhadap perubahan, suaru strategi komplek yang bersifat pendidikan yang dimaksudkan untuk merubah berbagai pandangan, sikap, nilai dan struktur organisasi, agar organisasi dapat menyesuaikan secara lebih baik dengan teknologi, pasar dan tantangan-tantangan baru, serta tingkat kesulitan perubahan itu sendiri.

B.  SASARAN PENGEMBANGAN ORGANISASI
       Proses pengembangan organisasi diterapkan dengan sasaran :
1.      Peningkatan efektivitas organisasi sebagai suatu sisten yang terbuka.
2.      Mengembangkan potensi yang mungkin masih terpendam dalam diri para anggota organisasi menjadi kemampuan operasional yang nyata.
3.      Intervensi keprilakuan dilaksanakan melalui kerjasama antara manajemen dengan para anggota organisasi untuk menemukan cara-cara yang lebih baik demi tercapainya tujuan (individu/organisasi)

C.  UNSUR-UNSUR PENGEMBANGAN ORGANISASI
1.      Terencana,
2.      Mencakup seluruh organisasi,
3.      Berdampak jangka pancang,
4.      Melibatkan manajemen puncak,
5.      Menggunakan berbagai bentuk intervensi berdasarkan pendekatan keprilakuan.


D.  CIRI-CIRI PENGEMBANGAN ORGANISASI YANG EFEKTIF
1.      Pengembangan Organisasi merupakan suatu strategi terencana dalam mewujudkan perubahan organisasional. Perubahan dimaksud harus mempunyai sasaran yang jelas dan didasarkan pada suatu diagnosis yang tepat tentang wilayah permasalahan yang dihadapi oleh organisasi.
2.      Pengembangan Organisasi berupa kolaborasi antara berbagai pihak yang akan terkena damapak perubahan yang akan terjadi. Artinya, keterlibatan dan partisipasi para anggota organisasi merupakan suatu keharusan mutlak.
3.      Program Pengembangan Organisasi menekankan cara-cara baru yang diperlukan guna meningkatkan kinerja seluruh anggota organisasi dan semua satuan kerja dalam organisasi terlepas dari tipe dan struktur organisasi yang diberlakukan dan digunakan.
4.      Pengembangan Organisasi mengandung nilai-nilai humanistik dalam arti bahwa dalam meningkatkan efektivitas organisasi, pengembangan potensi manusia harus menjadi bagian yang penting.
5.      Pengembangan Organisasi menggunakan pendekatan kesisteman yang berarti selalu memperhitungkan pentingnya interelasi, interaksi dan interdependensi antara berbagai satuan kerja sebagai bagian integral dari suatu sistem yang utuh.
6.      Pengembangan Organisasi menggunakan pendekatan ilmiah dalam upaya meningkatkan efektivitas organisasi.

E.   FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERUBAHAN
1.      Tantangan utama di masa depan
2.      Perubahan dalam konfigurasi ketenagakerjaan
3.      Tingkat pendidikan para pekerja
4.      Teknologi
5.      Situasi perekonomian
6.      Berbagai kecenderungan sosial
7.      Faktor geopolitik
8.      Persaingan
9.      Pelestarian lingkungan.

F.   AGEN PENGUBAH DALAM PENGEMBANGAN ORGANISASI
Usaha perubahan suatu organisasi selalu ditandai oleh adanya orang-orang yang mempelapori, menggerakkan dan menyebarluaskan proses perubahan tersebut. Mereka adalah orang-orang yang disebut sebagai agen perubahan. Dalam rumusan Havelock (1973) agen perubahan adalah orang yang membantu terlaksananya perubahan atau suatu inovasi berencana. Inovasi sendiri adalah pengenalan dan penerapan hal-hal, gagasan, ide-ide baru. Agen pengubah (change agents) dapat berasal dari :
·      Agen Perubahan Eksternal : adalah individu dari luar organisasi yang diminta atau ditugasi untuk memberikan usulan tentang perubahan.
·      Agen Perubahan Internal : adalah staf ahli dalam organisasi yang secara khusus dilatih untuk melakukan pengembangan organisasi
·      Agen Perubahan eksternal-internal : adalah usaha memadukan orang-orang dari dalam dan luar organisasi dengan mengambil menfaat atau kelebihan dan mengurangi kelemahan dari agen perubahan internal dan eksternal.
Agen-agen Perubahan dapat berupa :
  Manajer
 Karyawan
 Konsultan luar
Kualifikasi dasar agen Perubahan :
1)   Kualifikasi Teknis : kompetensi teknis dalam tugas spesifik dari proyek perubahan yang bersangkutan.
2)   Kemampuan Administratif : yaitu persyaratan administratif yang paling dasar dan elementer, yakni kemauan untuk mengalokasikan waktu secara detail untuk persoalan-persoalan yang relatif sulit.
3)   Hubungan antar pribadi. Seorang agen perubahan harus mampu menanamkan karakteristik dalam dirinya agar dapat menjadi panutan atau teladan bagi sekelompok orang yang menjadi target perubahannya. Menurut Havelock (1970) dalam Nasution, 1990:38, agen pengubah dalam pengembangan organisasi memiliki karakteristik sebagai berikut :
-         Agen perubahan harus memiliki nilai-nilai dan sikap mental yang dapat mempertimbangkan manfaat inovasi atau perubahan bagi organisasinya maupun masyarakat sekitar.
-          Agen perubahan harus mengetahui bahwa individu, kelompok dan masyarakat dalam organisasi merupakan sistem-sistem terbuka yang saling berhubungan dimana agen perubahan harus mengetahui bagaimana orang lain memandang peranannya. Serta dapat memperkirakan konsep alternatif mengenai perubahan di masa sekarang dengan masa mendatang.
-         Agen perubahan harus memiliki keterampilan untuk menyampaikan kepada orang lain mengenai pengetahuan, nilai-nilai dan keterampilan yang dimilikinya, mengembangkan dan memelihara hubungan proyek peubahan dengan orang lain, mengatasi kesalahpahaman dan konflik, membina tim kerja sama untuk perubahan, dan menyampaikan ke masyarakat akan potensi yang tersedia dari sumber-sumber mereka sendiri.
Menurut Rogers dan Shoemaker, agen perubahan berfungsi sebagai mata rantai komunikasi antar dua sistem sosial. Yaitu menghubungkan antara sistem sosial yang mempelopori perubahan dengan sistem  masyarakat yang dibinanya dalam usaha perubahan tersebut. Masyarakat disini berarti anggota organisasi. Peran utama seorang agen perubahan yaitu  (Nasution, 2004:129) :
·      Sebagai katalisator yang menggerakkan anggota organisasi untuk melakukan perubahan
·      Sebagai pemberi pemecahan persoalan
·      Sebagai pembantu proses perubahan yaitu dalam proses pemecahan masalah dan penyebaran inovasi, serta memberi petunjuk mengenai :
-       Bagaimana mengenali dan merumuskan kebutuhan
-       Bagaimana mendiagnosa permasalahan dan menentukan tujuan
-       Mendapatkan sumber-sumber yang relevan
-       Memilih atau menciptakan pemecahan masalah
-       Menyesuaikan dan merencanakan pentahapan pemecahan masalah


BAB III
PEMBAHASAN

A.  PT. POS INDONESIA
1.      Sejarah Singkat
Sejarah mencatat keberadaan Pos Indonesia begitu panjang, Kantorpos pertama didirikan di Batavia (sekarang Jakarta) oleh Gubernur Jendral G.W Baron van Imhoff pada tanggal 26 Agustus 1746 dengan tujuan untuk lebih menjamin keamanan surat-surat penduduk, terutama bagi mereka yang berdagang dari kantor-kantor di luar Jawa dan bagi mereka yang datang dari dan pergi ke Negeri Belanda. Sejak itulah pelayanan pos telah lahir  mengemban peran dan fungsi pelayanan kepada publik.
 Setelah Kantorpos Batavia didirikan, maka empat tahun kemudian didirikan Kantorpos Semarang untuk mengadakan perhubungan pos yang teratur antara kedua tempat itu dan untuk mempercepat pengirimannya. Rute perjalanan pos kala itu ialah melalui Karawang, Cirebon dan Pekalongan.
Pos Indonesia telah beberapa kali mengalami perubahan status mulai dari Jawatan PTT (Post, Telegraph dan Telephone). Badan usaha yang dipimpin oleh seorang Kepala Jawatan ini operasinya tidak bersifat komersial dan fungsinya lebih diarahkan untuk mengadakan pelayanan publik. Perkembangan terus terjadi hingga statusnya menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel). Mengamati perkembangan zaman dimana sektor pos dan telekomunikasi berkembang sangat pesat, maka pada tahun 1965 berganti menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos dan Giro), dan pada tahun 1978 berubah menjadi Perum Pos dan Giro yang sejak ini ditegaskan sebagai badan usaha tunggal dalam menyelenggarakan dinas pos dan giropos baik untuk hubungan dalam maupun luar negeri. Selama 17 tahun berstatus Perum, maka pada Juni 1995 berubah menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Pos Indonesia (Persero).
Dengan berjalannya waktu, Pos Indonesia kini telah mampu menunjukkan kreatifitasnya dalam pengembangan bidang perposan Indonesia dengan memanfaatkan insfrastruktur jejaring yang dimilikinya yang mencapai sekitar 24 ribu titik layanan yang menjangkau 100 persen kota/kabupaten, hampir 100 persen kecamatan dan 42 persen kelurahan/desa, dan 940 lokasi transmigrasi terpencil di Indonesia. Seiring dengan perkembangan informasi, komunikasi dan teknologi, jejaring Pos Indonesia sudah memiliki 3.700 Kantorpos online, serta dilengkapi elektronic mobile pos di beberapa kota besar. Semua titik merupakan rantai yang terhubung satu sama lain secara solid & terintegrasi. Sistem Kode Pos diciptakan untuk mempermudah processing kiriman pos dimana tiap jengkal daerah di Indonesia mampu diidentifikasi dengan akurat.
Jenis
BUMN / Perseroan Terbatas
Pendahulu
PN Pos dan Telekomunikasi (1961-65)
PN Pos dan Giro (1965-78)
Perum Pos dan Giro (1978-95)
Didirikan
26 Agustus 1746
Kantor Pusat
Bandung. Jawa Barat, Indonesia
Daerah Layanan
Seluruh Indonesia
Tokoh Penting
Poernomo (Pelaksana Tugas, Direktur Utama)
Pemilik
Pemerintah Indonesia
Slogan
Tepat Waktu Setiap Waktu
Anak Perusahaan
PT Pos Logistik
PT Pos Properti
Situs Web

2.      Visi, Misi, dan Motto
Visi
Menjadi Perusahaan pos terpercaya
Misi
a.    Berkomitmen kepada pelanggan untuk menyediakan layanan yang selalu tepat waktu dan nilai terbaik
b.    Berkomitmen kepada karyawan untuk memberikan iklim kerja yang aman, nyaman dan menghargai kontribusi
c.    Berkomitmen kepada pemegang saham untuk memberikan hasil usaha yang menguntungkan dan terus bertumbuh
d.    Berkomitmen untuk berkontribusi positif kepada masyarakat
e.    Berkomitmen untuk berperilaku transparan dan terpercaya kepada seluruh pemangku kepentingan
Motto
Terus Bergerak Maju (Move On)
Move On dijabarkan dalam :
1.    Vision : to be a trusted postal services company
2.    Action : Operational effectiveness, cost efficiency, overwhelming challenge,   & increase revenue
3.    Passion : Champion Postal Company in the Region
4.    Collaboration : Merger & acquisition

3.      Komisaris dan Direksi
·       Komisaris
1.         Basuki Yusuf Iskandar, Komisaris Utama
2.         Karyono Supomo, Anggota Komisaris
3.         Noor Ida Khomsiyati, Anggota Komisaris
4.         Bobby Hamzar Rafinus, Anggota Komisaris
5.         Deddy Syarif Usman, Anggota Komisaris
6.         Ferrari Roemawi, Anggota Komisaris
Komite Audit :
1.         Karyono Supomo, Anggota Dewan Komisaris / Ketua Komite Audit
2.         Prihartono, Anggota Komite Audit
3.         M Farkhan Supriyadi, Anggota Komite Audit
Komite Audit dan Komite Pemantau Manajemen Risiko Usaha dan Investasi (KPMRUI) :
1. Bambang Widianto, Anggota Dewan Komisari / Ketua KPMRUI
2. Riko Hendrawan, Anggota KPMRUI
3. Rofikoh Rokhim, Anggota KPNRUI

·      Direksi
1.      Poernomo, Direktur Keuangan merangkap PLT Direktur Utama
2.      Febriyanto, Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum
merangkap PLT Direktur PLT Teknologi dan Jasa Keuangan
3.      GNP Sugiarta Yasa, Direktur Ritel dan Properti
4.      Agus F Handoyo, Direktur Operasi Suratpos dan Logistik


4.      Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang akan dikomunikasikan
1)      Sistem Electronic Business PT Pos Indonesia (Persero)
E-Business merupakan salah satu bisnis dengan prospek besar dan Pos telah memiliki kompetensi di bidang ini, antara lain:
a). Aplikasi Enterprise Resource Planning (ERP)
PT. Pos Indonesia (Persero) memanfaatkan sistem ERP ini pada operasi,jasa dan distribusi, dengan mempertimbangkan pengoprasian perusahaan pada proses internal melalui manajemen sumber daya manusia perusahaan, akuntansi, keuangan, logistik dan distribusi secara tepat waktu.
ERP dibutuhkan perusahaan untuk bisa mendapatkan efisiensi, kecepatan, dan responsivitas yang dibutuhkan dalam mencapai keberhasilan di lingkungan bisnis yang dinamis saat ini.
Sistem informasi ERP (Entreprise Resource Planning) merupakan suatusistem informasi yang diperuntukkan bagi perusahan manufaktur maupun jasa yang berperan mengintegrasikan dan mengotomasikan proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi maupun distribusi di perusahaan bersangkutan.
Beberapa contoh aplikasi ERP pada PT. Pos Indonesia adalah untuk
mendukung:
IT (Information Technology)
Teknologi Informasi sangat penting dalam pelaksanaan kegiatan di karena adanya pengintegrasian berbagai proses dan entitas bisnis. Esensi dari pengintegrasian tersebut adalah melakukan share terhadap informasi yang dimiliki dan dihasilkan oleh berbagai pihak. Sebagai contoh adalahpengembangan jaringan sebagai alatpenunjang kinerja dari produk-produk EBusiness. Hal penting yang harus diperhatikan dalam pemilihan IT adalah scaleable solution & open system, ini diperlukan agar sistem setiap saat dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Dalam hal keterkaitan dengan proses bisnis, maka ketepatan IT yang digunakan akan mendorong/menentukan proses bisnis yang excellent.
Business Process / Proses Bisnis
Proses bisnis merupakan nilai pembeda (distinction) yang menciptakankeunggulan bersaing. Proses bisnis dalam E-Business sangat kental diwarnai oleh IT untuk menghasilkan mutu layanan yang akurat dan excellent. Sebuah proses bisnis yang baik, tentunya selain didukung dengan IT juga harus didukung oleh SDM yang berkompeten dan equipment yang sesuai dengan proses bisnis yang bertalian. Peran SDM tidak saja ditentukan oleh kemampuan teknis semata melainkan juga perilaku yang mencerminkan kerja keras, mandiri, jujur dan teamwork oriented.
Perfomance Standard / Standar Kinerja
Untuk dapat masuk dan bertahan dalam suatu bisnis minimal harus memiliki standar output yang sama dengan dengan standar yang berlaku umum di industri. Beberapa performance standard yang berlaku umum tidak terlepas dari faktor-faktor accuracy, speed, efficiency, dan flexibility.
Targeting
Targeting pembagian bisnis mengarah pada lingkup arahan target yangpotensial.
· Taget para pelaku Bisnis
Bagi para pelaku bisnis mengarah pada private sector yaitu sektor swasta dan bisnis yang berorientasi pada profit.
· Target Government
Untuk target lingkup pemerintah target mengarah pada lembaga pemerintahan, serta mengarah pada instansi pemerintahan. Untuk yang lain target juga terfokus pada perusahaan Nirlaba.
· Individu
Arahan tertarget pada perseorangan seperti constumer individu serta para pengguna teknologi informasi seperti ICT (Information, Communication, Technology).
b). Aplikasi Customer Relationship Management (CRM)
PT. Pos Indonesia (Persero) memanfaatkan sistem CRM secara cukup intensif.Antara lain pemanfaatannya adalah untuk mengelola program-programdibawah ini:
-      Program e-fila.com. Khususnya dalam forum filateli. Selainmenguntungkan pelanggan, program ini juga menguntungkan PT. Pos Indonesia (Persero), karena dengan demikian dapat mengetahui perilaku pelanggan, melakukan perbaikan berdasarkan masukan dari pelanggan, merespon permintaan atau keluhan pelanggan dengan cepat dan terarah.
-      Program Kontak Kami, yakni bagi pelanggan yang inginmenyampaikan komentar, kritik, saran, pertanyaan atau pengaduan kiriman, kepada pihak perusahaan.
-      Program Jejak Pendapat sebagai sarana untukberkomunikasidengan PT. Pos Indonesia tentang kiriman maupun informasi Jasa pos Indonesia,yakni melalui Email, Facebook dan Twitter, yang dapat diakses secara langsung dari website PT Pos Indonesia.
c). Aplikasi Supply Chain Management (SCM)
PT. Pos saat ini memiliki outlet belanja produk–produk lengkap khas Indonesia secara online yang bernama Plaza Pos  yang dapat diakses melalui alamat website www.plazapos.com. Serta memiliki program e-fila.com yang menjual produk perangko Indonesia .
 PT. Pos Indonesia memanfaatkan sistem SCM untuk mengelola akun-akunpemasoknya. Pemasok-pemasok utama yang telah disyaratkan mempunyai pengetahuan memadai mengenai sitem informasi dan internetworking, serta mempunyai akses jaringan yang baik, dapat memantau data dan kegiatan pasokan mereka secara online dan realtime. Sedangkan pemasok konvensional yang masih menggunakan telepon atau cash and carry dikelola datanya oleh karyawan mitra utama, dimana transaksi dilakukan.
PT. Pos Indonesia melakukan sosialisasi mengenai program SCM inikepada para pemasok, dan menjelaskan berbagai nilai tambah (added value) antara lain membantu para pemasok mengatur transaksi, adanya prediksi kebutuhan PT. Pos Indonesia yang lebih akurat, dan diperluasnya jaringan kerja dari para pemasok.
d).Aplikasi Integrasi Perusahaan/ Enterprise Application Integration(EAI)
Aplikasi EAI pada PT. Pos Indonesia salah satunya adalah pada layananPlaza Pos yakni pelanggan diminta untuk mengisi Member Area, lalu melakukan submit. Dengan demikian, perusahaan mengetahui informasi pelanggan yang mengunjungi Plaza Pos.
Contoh lain adalah dalam sistem pembelian pelanggan pada program PlazaPos, yang akan membuat permintaan elektronik, setelah permintaan tersebut disetujui secara online oleh pelanggan, pesanan pembelian yang dibuat oleh komputer akan melintas di internet kembali ke perusahaan PT Pos Indonesia.
e).Aplikasi Sistem Pemrosesan Transaksi/ Transaction Processing Systems(TPS)
Sistem Pemrosesan Transaksi di PT. Pos Indonesia mendukung programPlaza Pos, contohnya dalam akses pembayaran secara online, yakni aktivitas pemrosesan transaksi dibutuhkan untuk menangkap dan memproses data pelanggan, hingga transaksi pembayaran belanjanya melalui jaringan internet.
f). Aplikasi Sistem kerjasama Perusahaan/ Enterprise CollaborationSystem (ECS)
Sistem kerjasama perusahaan pada PT. Pos Indonesia contohnya dalamhubungan Kemitraan. Kemitraan merupakan kebutuhan yang mendasar dalam aktivitas Probis E-Business, karena hampir tidak mungkin aktivitas bisnis dapat dijalankan tanpa kemitraan. Sebagai contoh dalam aktivitas LimitedCommunication Technology Services (eCom) dimana dalam pelaksanaan diperlukan adanya beberapa kerjasama terhadap perusahaan yang menggunakan jaringan PTSN, CDMA, GSM maka mutlak diperlukan kemitraan dengan pihak perusahaan itu.

5.      Pelayanan PT Pos Indonesia
1.    Jasa Surat Dan Paket 
A.    Pos Express
Jenis layanan Pos Express :
a. Sameday Service, Kiriman hari ini, tiba di tempat tujuan di hari yang sama.
b. Nextday Service, Kiriman hari ini, tiba di tempat tujuan keesokan harinya.
B.     Surat Pos Biasa (Standar)
·        Karakteristik
a.  Dimensi Berat : maksimum 2 kg
b. Dimensi Ukuran :
-      Bentuk persegi : panjang, lebar dan tebal dijumlahkan 900 mm. Ukuran terbesar tidak lebih dari 600 mm
-      Bentuk Gulungan : panjang ditambah 2x garis tengah = 1.040 mm. Ukuran terbesar tidak lebih dari 900 mm.
c.  Jaringan : lokal, regional dan nasional terbatas
d. Cara pelunasan : Dengan menggunakan Prangko sesuai dengan tarif yang berlaku untuk wilayah tertentu.
C.    Paket Pos
·        Jenis layanan Paket Pos :
-      Paketpos Standar Dalam Negeri, Layanan hemat untuk pengiriman barang dalam negeri.
-      Paketpos Standar Luar Negeri, Layanan hemat untuk pengiriman barang luar negeri.
-      Paketpos Kilat Khusus, Layanan prioritas pengiriman barang untuk kota tujuan tertentu di Indonesia. Garansi waktu tempuh kiriman dan ganti rugi jika terjadi keterlambatan.
-      Paketpos Perlakuan Khusus, Layanan pengiriman barang dengan perlakuan khusus tersebut, dapat disesuaikan dengan permintaan pelanggan seperti permintaan : Berita Terima, Reporting, Track and Trace, Pick Up Service, Inserting dan Pra Posting.
D. Pos Kilat Khusus
E. Express Mail Service (EMS)
2. Jasa Keuangan :
A. Pos Pay
Pembayaran berbagai tagihan dan angsuran dapat Anda lakukan di Kantorpos yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia, dengan layanan yang lebih lengkap, lebih cepat dan tentunya akan sangat memudahkan transaksi pembayaran Anda. Gunakan Pos Pay untuk pembayaran tagihan dan angsuran “apapun” secara online di Kantorpos.
Cukup di satu tempat, Anda dapat melakukan pembayaran berbagai tagihan dan angsuran “apapun” di Kantorpos, antara lain : Pembayaran Rekening Telepon, Seluler, Listrik (PLN), Air Minum (PDAM), Pajak, Asuransi, Angsuran Kredit (Finance), Kartu Kredit dan Personal Loan, Pengisian Pulsa, Zakat, Sodakoh, Infak, dan lain-lain. Pelayanan Pospaydi Kantorpos begitu mudah, lebih cepat, dan aman karena menggunakan Sistem Online Payment Point (SOPP) yang telah menjangkau hingga 2.192 jaringan Kantorpos di seluruh Indonesia dan pembukaan Agen-Agen Pospay yang akan terus dikembangkan menyesuaikan dengan kebutuhan dan harapan masyarakat.
B.  Wesel Pos
Wesel Pos, layanan transfer uang cepat dalam negeri. Wesel Pos Prima: Sarana pengiriman uang untuk tujuan diseluruh Indonesia dengan service level H+0/H+1 s.d. H+4. Produk Kiriman uang cepat sampai, bisa diantar sampai rumah
·        Wesel Pos Instan (Remittance)
v Catatan :
PIN (Personal Identification Number) adalah deretan angka dengan maksimal 6 (Enam) angka yang di-entrikan oleh Pengirim pada saat transaksi pengiriman uang dilakukan dan oleh Penerima pada saat transaksi pembayaran, melalui sarana Key Pad Numeric yang hanya diketahui oleh Pengirim dan Penerima.
NTP (Nomor Transaksi Pusat) adalah nomor yang di-generate secara terpusat oleh Sistem Pos Remittance yang tertera pada Resi, berupa deretan angka untuk setiap transaksi pengiriman uang. NTP harus dijaga kerahasiaannya dan hanya diberitahukan oleh Pengirim kepada Penerima untuk pencairan uang.
·     Wesel Pos Berlangganan: Sarana pengiriman uang untuk tujuan diseluruh Indonesia dalam jumlah uang yang tetap dan rutin. Kiriman uang dapat diterima dirumah.
·     Western Union: layanan penerimaan dan pengiriman (transfer) uang dari dan ke luar negeri melalui Western Union System dan Remitance Pos System di Kantor Pos.
C.   Giro Pos
Layanan transaksi keuangan yang berbasis rekening koran sebagai alternatif layanan perbankan dengan jangkauan yang lebih luas dan tersebar di seluruh Indonesia serta terhubung secara real time online untuk penerimaan setoran, penarikan (pembayaran dengan Cek) dan pemindahbukuan menggunakan teknologi berbasis core banking system.
Layanan Giro Pos bersifat komprehensif dan dapat digunakan oleh individu atau institusi dengan jaringan yang luas karena dapat dilayani oleh seluruh outlet pos online. Fasilitas Website (PC Banking) untuk keperluan cek saldo dan pemindahbukuan bagi pemegang rekening Giropos institusi.
Manfaat: sebagai sarana transaksi antar rekening, dari satu rekening ke satu rekening lainnya atau dari satu rekening ke banyak rekening. Pengambilan uang tunai dengan Cekpos dan atau slip penarikan serta penerimaan setoran tunai ke dalam rekening.
D.   Fund Distribution
Layanan penyaluran dana dari perusahaan dan atau lembaga untuk masyarakat (many to one) secara account to cash atau account to account.
Layanan ini meliputi :
1.   Pembayaran Pensiun Pegawai PNS dan ABRI
2.   Penyaluran Dana program-program dana pemerintah/lembaga
Mitra Kerja :
-             Departemen Sosial : BantuanLangsung Tunai (BLT),Program Keluarga Harapan (PKH).
-             Departemen Kesehatan : Pembayaran Gaji Dokter PTT/Bidan Desa.
-             Dinas Pendidikan : Pembayaran Dana BOS.
E.   Bank Chanelling
Layanan perbankan yang ada di Kantor Pos, meliputi tabungan (saving) dan kredit.
Layanan ini meliputi :
1.  Tabungan: Layanan simpan yang dimiliki oleh Bank di mana pos berperan dalam kegiatan di front office
2.  Kredit: Penyaluran Kredit untuk pensiunan oleh Bank di Kantor Pos
Mitra Kerja :
a.          Tabungan : Bank Mandiri,Bank BTN (Tabungan e-batara pos), Bank Muamalat Indonesia (Tabungan shar-e)
b.          Penyaluran Kredit : Bank Mandiri,Bank BRI, Bank BTPN, Koperasi

3.    Jasa Logistik
A.    Logistik
-         Customized, Layanan pengiriman barang dengan spesifikasi dan harga sesuai dengan permintaan/kesepakatan.
-         Layanan Kargo
Beberapa jenis layanan kargo yang kami tawarkan :
1.      Point to Point: Layanan pengiriman barang dari gudang Pengirim langsung ke gudang Penerima. Harga dapat dinegosiasikan.
2.      Kargo Pos (Paket Optima): Solusi untuk kiriman Anda tanpa batasan ukuran dan berat.Untuk dikirim ke/dari dalam dan luar negeri dengan layanan Door to Door, Door to Port, Port to Door, Port to Port sesuai dengan permintaan. Garansi Asuransi ongkos kirim dan Nilai Barang.Pengurusan penyelesaian dokumen. Tarif kompetitif.
B.     Layanan Logistik Lainnya
Layanan logistik lainnya yang kami tawarkan antara lain :
1.   Warehousing
2.   Customs Clearance
3.   Management Inventory
4.   Marking & Labelling / Praposting
5.   Tracking
4.   Admail Pos
Admail Pos adalah layanan pengelolaan essensial mail, advertising mail, Hybrid Mail dan direct mail lainnya yang meliputi :
o   Layanan percetakan digital (production) dan delivery melalui one stop servicesuntuk billing/account statement, rekening koran, invoice tagihan dan solo mail
o   Pengamplopan (inserting) surat secara mekanik ke dalam sampul
o   Layanan pra posting, menggunakan berita terima atau non way bill
o   Layanan penunjang berupa penyediaan raw material produksi dan inventory management
5.  Filateli
Adalah hobi mengumpulkan atau mengoleksi dan mempelajari segala hal tentang Prangko dan benda pos lainnya. Bukan sekadar hobi, tetapi aktivitas Filateli dapat memperluas wawasan dan pengetahuan. Filateli merupakan salah satu jalan untuk berinvestasi. Untuk keperluan tersebut, Pos Indonesia dengan setia akan menyediakan semua kebutuhan para Filatelis (Kolektor Prangko) dengan memproduksi Prangko dan melayani penjualan benda-benda Filateli Indonesia melaui beberapa Kantor Pos dan Kantor Filateli Jakarta.
Benda-Benda Filateli yang tersedia di Kantor Pos dan Kantor Filateli Jakarta antara lain : Bermacam-macam seri Prangko, Minisheet maupun Fullsheet, Carik Kenangan (Souvenir Sheet), Booklet, Warkatpos, Kartupos berterakan Prangko, Carnet, Maximum Card, Sampul Hari Pertama dan berbagai macam sampul Filateli lain serta berbagai macam Kemasan Prangko dan Merchandise.

6.      Kelebihan PT. Pos Indonesia
1)      Tarif yang diberikan oleh Pos Indonesia lebih terjangkau atau bisa dikatakan lebih murah dari jasa pengiriman lainnya
2)      Pos Indonesia sudah dapat diakses online sejak tahun 2010
3)      Pos Indonesia dapat mengirimkan jasanya hingga ke pelosok-pelosok desa
4)      Untuk jalur Internasional Pos Indonesia yang paling mumpuni, mereka ada cooperation dengan EMS, cepat dan termurah
5)      Pos Indonesia memberikan timbangan yang real tidak dikurang-kurangkan atau dilebihkan
6)      Paket kecil lebih murah, Pos Indonesia menghitung tarif kiriman berdasarkan satuan per gram, bukan perkilogram. Sehingga jika paket yang kita kirim beratnya hanya 100 gr maka tarifnya seberat itu, tidak dibulatkan menjadi 1 kg.
7)      Kantor pos ada di setiap kecamatan
8)      Tarif kiriman domestik update dan seragam
9)      Kantor pos pusat buka lebih lama
10)  Kiriman jumbo ada tarif khusus
11)  Pelayanan prima
12)  Pos Indonesia karena Pos Indonesia selalu menginginkan kepuasan yang dapat diterima oleh konsumennya yaitu agar masyarakat dapat puas menggunakan produknya

7.      Kekurangan PT. Pos Indonesia
1)      Masih kurang dikenal oleh masyarakat luas, karena masih banyak masayarakat hanya mengetahui kalau Pos Indonesia hanya melayani pengiriman jasa surat saja
2)      Masih kurang kepercayaan dari masyarakat masalah ketepatan waktu penyampaian kiriman kepada si penerima, masyarakat masih banyak berpendapat bahwa pengiriman melalui Pos akan memakan waktu yang lama.
3)      Pos Kilat khusus sering kali membatalkan tujuan alamat alamat yang sedang kososng atau ditinggal pergi, padahal seharusnya mereka bisa menghubingi si penerima bila hal itu terjadi
4)      Kurangnya iklan, masih banyak masyarakat indonesia belum paham dengan cara kerja atau mekanisme dari produk-produk yang ada dalam PT. Pos Indonesia sehingga konsumen enggan dalan menggunakan produk yang telah ada
5)      Masyarakat indonesia masih belum percaya keamann informasi di Indonesia karena banyaknya problem dan tragedi yang terjadi belakanagna ini dalam negeri
6)      Kebanyakan produk-produk inovasi baru PT. Pos Indonesia masih digunakan oleh masyarakat menengah atas contohnya mail online, terbatsnya jaringan online dimasyarakat itulah yang jadi hambatan karena tidak semua orang memiliki jaringan internet yang mudah di daerahnya.

B.  PT. TIKI JALUR NUGRAHA EKAKURIR (JNE)
1.      Sejarah Singkat
     PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir didirikan pada tanggal 26 November 1990 oleh H. Soeprapto Suparno. Perusahaan ini dirintis sebagai sebuah divisi dari PT Citra van Titipan Kilat (TiKi) untuk mengurusi jaringan kurir internasional.
     Bermula dengan delapan orang dan kapital 100 juta rupiah, JNE memulai kegiatan usahanya yang terpusat pada penanganan kegiatan kepabeanan, impor kiriman barang, dokumen serta pengantarannya dari luar negeri ke Indonesia.
     Pada tahun 1991, JNE memperluas jaringan internasional dengan bergabung sebagai anggota asosiasi perusahaan-perusahaan kurir beberapa negara Asia (ACCA) yang bermakas di Hong Kong yang kemudian memberi kesempatan kepada JNE untuk mengembangkan wilayah antaran sampai ke seluruh dunia.Karena persaingannya di pasar domestik, JNE juga memusatkan memperluas jaringan domestik. Dengan jaringan domestiknya TiKi dan namanya, JNE mendapat keuntungan persaingan dalam pasar domestik. JNE juga memperluas pelayanannya dengan logistik dan distribusi.
     Selama bertahun-tahun TiKi dan JNE berkembang dan menjadi dua perusahaan yang punya arah masing-masing. Karena ini kedua perusahaan tersebut menjadi saingan. Akhirnya JNE menjadi perusahaan diri sendiri dengan manajemen sendiri. JNE membuat logo sendiri yang membedakannya dari TiKi.
     JNE membeli gedung pada tahun 2002 dan mendirikan JNE Operations Sorting Center. Kemudian pada tahun 2004 JNE membeli gedung untuk dijadikan Kantor Pusat. Dua-duanya berada di Jakarta.
Industri/jasa
Didirikan
Kantor pusat
Jl. Tomang Raya No. 45 Jakarta Barat 11440-Indonesia
Daerah layanan
Tokoh penting
Soeprapto Suparno (pendiri dan direktur utama), Johari Zein (direktur pelaksana)
Jasa
Pengiriman, logistic
Karyawan
1.763 (2008)
Telepon/ Fax
(62-21) 566 5262 /(62-21) 5671413
Layanan Customer care
(62-21)2927 8888
Situs web
Email
                  customercare@jne.co.id
2.      Visi, Misi, Nilai Dasar dan Target
       JNE merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pengiriman dan logistik yang bermarkas di Jakarta, Indonesia. Nama resminya adalah Tiki Jalur Nugraha Ekakurir dan menjadi salah satu perusahaan kurir terbesar di Indonesia.
Visi
Menjadi  Perusahaan Rantai Pasok Global Terdepan di Dunia
Misi
Memberi Pengalaman terbaik kepada Pelanggan secara Konsisten
Nilai-nilai Dasar
-     Jujur
-     Disiplin
-     Tanggung Jawab
-     Visioner
Target
Target Pencapaian JNE hingga 2050
-     2015-tuan rumah perusahaan jasa ekpress di indonesia
-     2025-perusaahaan logistik indonesia
-     2030-perusahaan logistik kelas dunia
-     2040-perusahaan supply chain indonesia
-     2050-perusahaan supply chain kelas dunia


3.      Komisaris dan Direksi
·    Komisaris
1.      Presiden Komisaris        : H. Soelasmo
2.      Komisaris                      : Hj. Nuraini Soeprapto
3.      Komisaris                      : R. Rusmadi
4.      Komisaris                      : Hui Mariawati
·    Direksi
1.     Direktur Utama  : H. Soeprapto Suparno
2.    Direktur Pelaksana          : H. Johari Zein
3.    Direktur Keuangan          : Hui Chandra Fireta
4.    Direktur Marketing          : Moh. Feriadi
5.    Direktur Operasional       : Edi Santoso

4.      Strategi Pemasaran Pesona JNE
PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) yang bergerak di jasa pengiriman barang mengenalkan layanan baru, yaitu Pesona (Pesanan Oleh-Oleh Nusantara) untuk meningkatkan lalu lintas pengiriman barang. Dalam blog saya kali ini, saya akan mencoba membahas mengenai strategi pemasaran yang diambil JNE dengan dikeluarkannya Pesona. 
1.         Competition Strategy
Dengan asumsi JNE adalah market leader di Indonesia maka dengan diluncurkannya layanan pesona, maka JNE dalam menghadapi kompetisi menggunakan strategi agresif yaitu meningkatkan pasar (Expanding Total Market), dimana JNE memperluas target customer yang dapat dilayani dan menambah layanan dengan diperkenalkannya layanan Pesona. Dengan produk PESONA ini JNE menarik konsumen yang baru (new customer) sekaligus juga meningkatkan pemakaian (more usage).
New Consumer
PESONA membidik pasar konsumen. Layanan ini membuat konsumen personal yang sebelumnya jarang menggunakan jasa JNE dan belum pernah atau sebelumnya tidak menggunakan jasa menggunakan jasa JNE dapat tertarik menggunakan jasa JNE dengan adanya layanan pengiriman makanan khas daerah ini.
More Usage
Dengan PESONA, JNE juga melakukan cross selling, menawarkan layanan ini pada para pelanggan JNE yang ada, sehingga mereka meningkatkan penggunaan jasa JNE otomatis meningkatkan pembelian.
Selain itu, JNE juga melakukan starategi pertahanan berupa Preemptive Defense dimana JNE mengeluarkan variasi layanan baru sebelum pesaingnya mengeluarkan jenis layanan baru atau dengan kata lain JNE menyerang pesaing sebelum pesaing menyerang. Hal ini dicapai oleh JNE dengan mengidentifikasikan cara yang baru dan berbeda untuk menggunakan merk-nya.
2.         Product Strategy
JNE mengembangkan produknya di tingkatan tambahan (augmented product) dalam strategi pemasarannya. Adapun penjelasan mengenai tingkatan dari layanan JNE sebagai berikut:
a)   Product Level:
-  Core benefit: jasa pengiriman.
-  Basic Product: jasa pengiriman barang dengan berat di atas 500 gram
-  Expected Product: diterimanya barang di tujuan
-  Augmented product: melayani pesanan dan pengiriman makanan khas daerah ke tujuan
-  Potential: jasa pengambilan barang dari asal dan mengirimkan barang tanpa ada batasan berat dan jenis makanan sampai ke tujuan.
3.         Strategi Diferensiasi
Meskipun JNE adalah perusahaan jasa, namun jika dilihat dari product differentiation, JNE menggunakan product differentiation berikut:
·           Form: Pesona memberikan layanan pembelian ‘oleh-oleh’ yang berasal dari lokasi yang jauh dan ‘oleh-oleh’ itu sendiri memiliki nilai sentimental. Nilai sentimentil ini dapat terbentuk karena ‘oleh-oleh’ berasal dari berbagai daerah dan merupakan ciri khas dari daerah tertentu sehingga sulit untuk diperoleh di daerah lain. 
·           Customization: Pesona menerima pesanan di luar katalog, semua jenis kuliner di pelosok desa dilayani.
·           Performance quality: Kehandalan JNE juga telah dibuktikan dengan diraihnya berbagai bentuk penghargaan serta sertifikasi ISO 9001:2000 atas jasa layanan yang telah diberikan.
Selain dilihat dari Product Differentiation, JNE juga menggunakan Service Differentiation, dimana JNE memberikan value added service dengan mengeluarkan JNE. Value added artinya nilai tambah, karena differensiasi ini merupakan tambahan dari layanan yang telah ada, tidak menggantikan. Berikut Service Differentiation yang digunakan JNE:
·           Ordering Ease menunjukkan seberapa mudah konsumen melakukan pemesanan dari suatu organisasi. Pesona memberi kemudahan dalam memesan dibanding pelanggan datang langsung ke toko karena lokasi-lokasi toko yang jauh di luar kota. Bentuk kemudahan yang ditawarkan Pesona terdiri dari berbagai pilihan, yaitu: telepon ke 021-5665262 ext 217 atau e-mail ke pesona@jne.co.id, bisa juga berteman dengan Pesonajne di situs jaringan sosial media Facebook.
·           Delivery mengukur seberapa baik produk atau layanan dibawa ke konsumen. Pesona menyediakan tiga layanan pengiriman pesanan yang berbeda dari sisi lokasi pengiriman tetapi juga waktu/kecepatan pengiriman, yaitu: Super Speed yang memungkinkan barang sampai di tempat tujuan di hari yang sama dengan hari pemesanan; YES (Yakin Esok Sampai): dimana pesanan akan sampai di tempat tujuan sehari setelah tanggal pemesanan; Reguler: barangnya baru dikirim sehari setelah tanggal pemesanan. Bahkan JNE merekomendasikan layanan pengiriman yang sebaiknya dipilih pelanggan sesuai makanan yang dipesan.
4.         Product Systems And Mixed
Jika dilihat dari sistem dan variasi produk, JNE melakukan pendalaman jenis produk dengan memperkenalkan Pesona. Pendalaman disini menunjukkan pengembangan JNE yang masih di area jasa pengiriman barang hanya barang yang dikirim dibelikan juga oleh JNE.
5.         Segmentasi, Targeting, Dan Positioning (STP)
 Apabila dikaitkan dengan product life-cycle maka PESONA dari JNE adalah sebuah produk yang berada pada Introduction stage (perkenalan), oleh karena itu perlu melakukan segmentasi, targeting, dan positioning pasar sehingga dapat memberikan layanan terbaik dengan hasil yang sesuai dengan tujuan, walaupun semua jenis segment dapat menjadi pengguna layanan Pesona JNE.
Analisis STP-nya adalah sebagai berikut:
a.    Segmenting
Sebagai produk yang ada pada introduction stage, fokus utama PESONA haruslah pada para pembeli dengan kesiapan membeli yang tinggi, oleh karena itu, segmenting dari PESONA dapat menggunakan Behavioral Segmentation dan lebih berfokus kepada segmentasi user status, usage rate, buyer-readiness stage, dan loyalty status.
b.     Targeting
Produk yang ada pada Introduction stage akan melakukan targeting pada segmen yang cukup luas, PESONA dalam hal ini merupakan pioneer dalam jasa pengiriman oleh-oleh, oleh karena itu PESONA dapat melakukan product specialization, yaitu melayani beberapa segmen hanya dengan menggunakan 1 produk pesona dengan cara melakukan diferensiasi pada biaya pengiriman.
c.    Positioning
Karena PESONA merupakan pioneer pada jasa pengiriman oleh-oleh, maka positioning yang diberikan harus sangat menonjolkan sisi Point-of-difference yang dimiliki PESONA, yaitu sebagai layanan pengiriman oleh-oleh pertama yang mudah, menjangkau seluruh nusantara, dan tanpa biaya tambahan.
6.         Market Segment
Dari segi segmentasi pasar, kita dapat melakukan analisa dari berbagai sudut pandang yaitu dari JNE atau dari Pesona itu sendiri.
·   Pesona: Pesona memilih target pasar “Product Specialization” dimana layanan  pengiriman barang untuk semua tingkatan pasar dengan jenis pesanan berupa makanan daerah. Bahkan Pesona menerima pesanan di luar katalog termasuk semua jenis kuliner di pelosok desa.
·   JNE: Dilihat dari sudut pandang PT. Tiki JNE maka market segment yang digunakan adalah “Full Market Coverege”. Karena JNE selain menyediakan jasa pengiriman barang di atas 500 gram, saat ini juga mengeluarkan layanan baru yaitu Pesona. Dimana Pesona ini menyediakan jasa pembelian dan pengiriman makanan khas (oleh-oleh) daerah di Indonesia. Semua layanan yang disediakan JNE tidak dikelompokkan untuk jenis pasar tertentu, dimana masyarakat dari level ekonomi bawah sampai dengan atas dapat menggunakan jasa ini dan menjadi target pasar JNE.
5.      Pelayanan (Service) JNE
a.    Jasa Kurir Dalam Pergi
Divisi Ekspres JNE melayani kiriman paket dan dokumen peka waktu tujuan dalam negeri melalui lebih dari 1,500 titik layanan eksklusif dari penjemputan hingga pengantaran yang tersebar di seluruh Indonesia. Memanfaatkan moda transportasi tercepat yang tersedia, melayani beragam jenis layanan sesuai kebutuhan pelanggan
b.      Diplomat
Bagi kiriman peka waktu yang menuntut pengamanan optimal, JNE menyediakan petugas khusus yang selalu siap mengantarkan sendiri dengan menggunakan moda transportasi tercepat. Layanan yang dikenal dengan sebutan ‘DIPLOMAT’ ini memungkinkan pengawasan ketat dari petugas kami mulai saat penjemputan di lokasi pengirim hingga serah terima di lokasi penerima.
c.       Layanan Super Speed
Pelanggan yang memiliki kiriman peka waktu dan harus diberangkatkan segera diluar jadwal rutin dan rute tetap JNE dapat memanfaatkan layanan ‘SUPER SPEED’ (SS). Layanan ini menggunakan moda transportasi udara (direct flight) atau darat langsung ke tujuan, sepanjang jadwal penerbangan tersedia. Target waktu penyampaian kiriman dengan layanan SS adalah dalam kurun waktu 24 jam sejak saat penjemputan di tempat pengirim.
d.    Yakin Esok Sampai
JNE mengantisipasi kebutuhan dengan target pengantaran di tujuan pada keesokan harinya dengan menawarkan layanan premium pengantaran dalam waktu satu hari yang disebut Yakin Esok Sampai atau YES. Dan sebagai bentuk tanggung jawab atas kualitas layanan ini, JNE memberikan jaminan uang kembali (biaya kirim) apabila kiriman tidak terantar pada keesokan harinya.
e.    Layanan Regular
Memahami gaya hidup masyarakat modern yang dinamis dan pentingnya nilai-nilai efsiensi, JNE melalui layanan REGULAR menawarkan layanan pengantaran cepat, aman dan handal sampai ke pelosok Indonesia. Jaringan JNE yang luas dan layanan yang profesional telah terbukti menjadi dukungan yang tepat bagi dunia usaha dalam pendistribusian produk dan meningkatkan daya saing.
f.     Ongkos Kirim Ekonomis
Khusus kiriman dengan ukuran besar atau berat, JNE menawarkan layanan Ongkos Kirim Ekonomis atau OKE. Layanan dengan harga ekonomis ini memanfaatkan moda transportasi Cargo udara dan angkutan darat, menghubungkan kota-kota besar, ibu kota propinsi sampai ke kabupaten.

6.    Kelebihan JNE
1)   Customer JNE sangat responsif
2)   Menjanjikan garansi uang kembali jika barang tidak diterima dalam waktu 1x24 jam untuk service kilat
3)   Mudah mencari cabang-cabang JNE diseluruh daerah
4)   JNE merupakan perusahaan 100% asli indonesia
5)   Tersedianya berbagai service yang sesuai dengan kebutuhan dan budget  konsumen dan Terdapat beragam produk
6)   Dapat melacak informasi status kiriman, keamanan kiriman, keakuratan kiriman, dan kecepatan informasi dan komunikasi
7)   Kemudahan akses dalam pelacakan pengiriman oleh customer yang bisa diakses via web
8)   Dapat mengirim dokumen, paket/barang apa saja
9)   Tersedia fsilitas customer credit/coorporate dengan fasilitas pickup dan kredit atas perjanjian tertentu
10)Picktelepon/email) dan schedule (terjadwal) dengan ketentuan dan perjanjian  tertentu
11)Kecepatan, ketepatan waktu dan jaminan keamanan.

7.        Kekurangan JNE
1)   AWB number kadang tidak bisa dilacak
2)   Lama pengiriman tak sesuai dengan yang terteradiresi pengiriman
3)   Tidak ada daftar lengkap alamat dan nomor telepon agen JNE diseluruh Nusantara
4)   JNE hanya menjangkau area-area besar dan pada umumnya untuk area pedalaman tidak akan pernah bisa dikirim
5)   Tarifnya sedikit agak mahal dibandingkan dengan pos indonesia

C.  HASIL ANALISA PENGEMBANGAN ORGANISASI PADA PT POS INDONESIA DAN PT JNE

1.      PT POS INDONESIA
Dengan berjalannya waktu, Pos Indonesia kini telah mampu menunjukkan kreatifitasnya dalam pengembangan bidang perposan Indonesia dengan memanfaatkan infrastruktur jejaring yang dimilikinya yang mencapai sekitar 24 ribu titik layanan yang menjangkau 100 persen kota/kabupaten, hampir 100 persen kecamatan dan 42 persen kelurahan/desa, dan 940 lokasi transmigrasi terpencil di Indonesia. Seiring dengan perkembangan informasi, komunikasi dan teknologi, jejaring Pos Indonesia sudah memiliki 3700 kantor pos online, serta dilengkapi elektronik mobile pos di beberapa kota besar. Dengan perkiraan jumlah karyawan 26 ribu orang.
Program dalam rangka pengelolaan perubahan dan pengembangan organisasi yang dilakukan PT Pos membuahkan hasil yang baik, dimana telah berhasil membangun rasa percaya diri para pemimpin Pos, rasa bangga seluruh karyawan sehingga lebih bergairah, juga membalikkan perusahaan dari rugi menjadi laba. Perusahaan juga mampu memberikan tunjangan kinerja triwulan, kenaikan tunjangan konjungtur serta jasa produksi akhir tahun.
Sistem Electronic Business yang dirancang PT. Pos Indonesia (Persero)mampu meningkatkan praktek bisnis jasa dan pemasarannya secara global.Perangkat Electronic Business mendukung pola interaksi perusahaan PT.Pos (Persero) dengan pelanggan, pemasok, dan karyawannya. Sistem Electronic Business yang dirancang PT. Pos Indonesia (Persero)mampu menunjang perkembangan industri jasa pengiriman dan belanjasecara online produk kerajinan khas Indonesia di berbagai daerahIndonesia bahkan ke mancanegara. PT. Pos Indonesia menghadirkan layanan e-commerce-nya sendiri yang diberi nama PlazaPos. PlazaPos bekerjasama dengan ConnectingLife Singapura untuk menghadirkan barang-barang mewah impor, gadget, dan berbagai produk lokal.

2.      PT TIKI JALUR NUGRAHA EKAKURIR (JNE)
JNE didirkan pada tangga 26 November 1990, dengan modal 100 juta rupiah dan 8 pegawai. Dalam waktu kurun satu tahun keuntungan dari perusahaan ini mencapai lebih dari 100%. Dan pada tahun 1996 JNE mulai membuka cabang di beberapa kota besar di Indonesia. Dan sampai tahun 2015 ini JNE memiliki 5000 jaringan dari pelosok negeri ini.
JNE ini memiliki sebuah target akan perusahaannya, target itu dicanangkan sampai tahun 2050. Dimana pada tahun 2015 JNE ingin menjadi tuan rumah perusahaan jasa ekpress di indonesia. Dan pada tahun 2025 JNE menjadi perusaahaan logistik indonesia selanjutnya pada tahun 2030-perusahaan logistik kelas dunia dan 2040 menjadi perusahaan supply chain indonesia. Sampai pada tahun 2050 JNE menjadi perusahaan supply chain kelas dunia.
Dari Proses pengembangan Keagenan, JNE memiliki banyak konter-konter di beberapa wilayah indonesia, dari mulai kota besar sampai kabupaten/kecamatan. Banyak jenis pelayanan yang di berikan oleh JNE dan masing-masing memiliki keunggulannya, seperti OKE, YES, REGULER, SS, dan DIPLOMAT. dalam pengembangan teknologi yang semakin modern JNE akan memperluas jenis pelayanannya seperti PESONA yang menyediakan jasa pembelian dan pengiriman makanan khas (oleh-oleh) daerah di Indonesia. Semua layanan yang disediakan JNE tidak dikelompokkan untuk jenis pasar tertentu, dimana masyarakat dari level ekonomi bawah sampai dengan atas dapat menggunakan jasa ini dan menjadi target pasar JNE. Sedangkan Jessica yang dapat digunakan untuk pengiriman ASI bagi ibu-ibu yang menyusui, adapula MobileJNE yang dapat di akses melalui gadget, sehingga akan mempermudah para pengguna jasa.




BAB IV
PENUTUP

B.  KESIMPULAN
Pengertian pokok pengembangan organisasi adalah perubahan yang terencana (planned change). Perubahan , dalam bentuk pembaruan organisasi dan pengembangan organisasiernisasi, terus menerus terjadi dan mempunyai pengaruh yang sangat dominan dalam masyarakat kini. Untuk dapat bertahan , organisasi harus mampu mengarahkan warganya agar dapat beradaptasi dengan baik dan bahkan agar mampu memanfaatkan dampak positif dari berbagai pembaruan tersebut dengan pengembangan diri dan pengembangan organisasi. Proses mengarahkan warga organisasi dalam mengembangkan diri menghadapi perubahan inilah yang dikenal luas sebagai proses organization development.
Kedua perusahaan tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Tetapi sekarang ini masyarakat lebih mempercayakan pengiriman barang pada perusahaan JNE dibandingkan lewat kantor Pos, karena banyaknya opini masyarakat mengenai JNE yang dalam memberikan pelayanan dalam pengiriman barang yang lebih cepat sampai ketimbang lewat kantor pos . Tetapi dapat dilihat juga dari segi kelebihannya kantor pos yang dapat mengirimkan barang sampai keseluruh daerah sampai daerah plosok, dan JNE hanya dapat membatasi daerah pengirim hanya dalam lingkup kota saja. Mengenai biaya pengiriman JNE lebih mahal daripada pos, tetapi masyarakaat yang berpikir dengan tidak apa biaya mahal asal pengiriman barang cepat sampai. Tetapi tidak sedikit pula masyarakat yang menggunakan jasa pengiriman lewat kantor pos.

C.  SARAN
1.    Berusaha mencapai yang terbaik Dengan keyakinan, kerja keras, disiplin yang tinggi yang dapat memberikan pelayanan terbaik adalah pelayanan yang cepat, akurat, cermat serta memuaskan pemakai jasa sesuai dengan peraturan yang berlaku seperti tidak pernah menunda pekerjaan, berusaha mancari jalan keluar bagi setiap permasalahan yang dihadapi, memanfaatkan waktu yang tersedia secara efisien untuk menyeleseikan permasalahan dan menetapkan produktivitas yang tinggi, mampu mengatur tugas atau pekerjaan secara professional memiliki komitmen dalam melaksanakan tugas.
2.    Senantiasa melihat kedepan dan belajar dari pengalaman Senantiasa menyambut dan berupaya menemukan gagasan serta teknologi baru yang mampu meningkatkan kemampuan untuk memberikan pelayanan yang bermutu meningkatkan efisiensi.  
3.    Bertanggung jawab kepada pihak-pihak yang berkepentingan Senantiasa melakukan pemakai jasa sebagai mitra usaha jangka panjang dalam hubungan kerja yang saling menguntungkan.
4.    Menjunjung tinggi semangat kerja sama dalam kelompok Menanamkan dan meningkatkan rasa satu kesatuan yang telah ditetapkan hanya akan berhasil dicapai bila semua unit organisasi saling bekerja sama dan saling membantu satu dengan yang lainnya.
5.    Menghargai kreatifitas pribadi Memberikan kesempatan kepada karyawan yang mampu atau ahli didalam bidang tertentu untuk memperdalam bidang tersebut, memberikan kesempatan pada setiap pegawai untuk ikut serta dalam program pendidikan dalam rangka meningkatkan kemampuan dan keahlian dalam bekerja.


1 komentar: